PENGHUNI BULAN

Jovan LAGU CINTA I Dan dapatkah kau dengar ketika hatiku bersyair Ketika dapat kau dengar rintihan diantara sayapku yang patah Aku menangis, berdoa kapan nestapa akan pergi Jarumnya menusuk bak iringan lagu cinta buatmu Lantas aku tersenyum... Aku hendak menatap kedua matamu dan berharap Andai aku yang menamanimu disana, akankah kau bahagia? Rintangan tak masalah bagiku Kutembangkan alunan sajak merdu tanpa pamrih lagi padamu Yang terdengar hanya senyuman keras rintihan tiada gemanya lagi Diantara kita itu memang begitu dalam Nan merdu tiada tandingan Ketika aku panjatkan doa penuh iba pada Tuhan Adakah kau merindukan aku lagi Atau bahkan kau telah melupakan kasihmu ini Aku bersujud meminta pada Tuhan Agar kau dan handai tolanmu serta kasihmu bahagia Aku akan menenggelamkan diriku dilautan anggur Meski tak cukup besar menyatakan cintaku Aku tak akan bisa menerima kepergianmu

TIDAK RELA Beliau berdua terlalu baik menjadi seorang manusia Jadi tidak berlebih jika saya katakan beliau seperti Tuhan saya Saya sayangi mereka dengan sepenuh hati saya Tak saya biarkan mereka menangis Bahkan dosa bagi saya jika sampai bersedih Namun beberapa hal sering menyakiti mereka Hati saya pilu, itu pertama kalinya saya menangis Dari yang terdalam sangat sakit dan tak dapat terobati Mereka memang seperti Tuhan, tapi tidak sama dengan Tuhan Saya janji akan menjaga mereka..... Terkadang ucapan yang saya dengar adalah sebuah provokasi Saya memang penyayang, tapi sayangnya saya seorang pemarah Jangan anggap yang menimpa mereka adalah hal enteng bagi anda Itu dapat menyakiti saya, dan berbahaya bagi anda Saya bukannya menantang anda, tapi maaf saya mengancam anda Baik- baik lah bersikap kepada beliau berdua Akan baik bagi anda jika tak saya lihat dan dengar pesakitan yang anda buat Bahkan seharusnya saya tak dengar aduan tentang perlakuan anda Saya akan jamin anda akan menderit