Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2012

SYAIR CINTA LAILA MAJNUN

SYAIR CINTA LAILA MAJNUN Part I Kerabat dan handai- taulanku mencela Karena aku telah dimabukkan oleh dia Ayah, putera- putera paman dan bibik Mencela dan menghardik aku Mereka tak bisa membedakan cinta dan hawa nafsu Nafsu mengatakan pada mereka, keluarga kami berseteru Mereka tidak tahu, dalam cinta tak ada seteru atau sahabat Cinta hanya mengenal kasih sayang Tidakkah mereka mengetahui? Kini cintaku telah terbagi Satu belahan adalah diriku Sedang yang lain ku berikan untuknya Tiada tersisa selain untuk kami Wahai burung- burung merpati yang terbang diangkasa Wahai negeri Irak yang damai Tolonglah aku Sembuhkan rasa gundah- gundah yang membuat kalbu tersiksa Dengarkanlah tangisanku Suara batinku Waktu terus berlalu, usia makin dewasa Namun jiwaku yang telah terbakar rindu Belum sembuh jua Bahkan semakin parah Bila kami ditakdirkan berjumpa Akan kugandeng lengannya Berjalan bertelanjang kaki menuju kesunyian Sambil

BELUM BERNAMA: Arum Pakar

BELUM BERNAMA Saya hari ini mencoba untuk diam dan termangu Dalam sebuah kamar gelap aku berbaring dalam lamunan Beberapa hal ada dalam otakku yang tak bisa aku ungkapkan Makna yang hingga sekarang belum dapat aku temukan Sebuah tempat yang entah hingga sekarang belum bernama Yang aku maksud sebagai dunia ketiga Bukan dunia nyata ini, tapi bukan dunia kelak aku mati Tempat yang membuat aku sangat berbeda dengan manusia lainnya Bahkan aku tak tahu dimana itu? Aku mulai bergumam, jika bukan itu lantas apakah yang sekarang ini terjadi? Apa ini hanya perasaan paranoid, atau sebuah pikiran jahanam yang membunuh otakku? Bahkan atau ini hanya halusianasi dari dunia bawah sadarku? Bagaimana saya harus menjelaskannya? Hampir jutaan pertanyaan membelenggu dan membuatku jatuh Seperti seseorang tengah tembak- menebak dalam otakku Kemanapun arah tembakan itu, tetap melukai otakku

SANGKA KU: Arum Pakar

SANGKA KU Entah mengapa hari ini saya ingin bertemu dengan anda Jika dikatakan saya kecewa, hal itu harusnya itu jelas Saya tak bisa menduga sebab anda tak bisa saya sangka Bahkan anda jarang mengatakan sebuah hal lagi pada saya Yang semula ingat betul hari sangat manis bagi kita berdua Tersenyum bersama di atas perahu danau Berpegangan tangan dengan seorang yang yang saya cintai Berpeluh berdua dan bersandar saling beradu punggung masing- masing Hari ini kulihat anda tersenyum bersama yang lain Sejenak saya terlupa dari segenap memori terkasihmu Berdiri, lantas yang lain melingkarkan tali kasih kepada anda Saya melihat, anda penuh dengan ketertarikan Hanya diam dan menundukkan wajah diantara anda berdua Pertanyaan lalu mungkin harus dikabarkan lagi Apa anda melupakan kasih yang saya pelukkan? Hendak jatuh saya dari jalanan itu Bersambut lantas anda memeluk saya seorang Tersenyum berdua dan saling beradu tentang hari itu Jika itu hanya s

SESUATU MENARIK PERHATIAN SAYA: Arum Pakar

SESUATU MENARIK PERHATIAN SAYA Lantas ia duduk tepat dihadapan saya Hanya sekitar tiga meter dari hadapan saya Seseorang yang tidak pernah saya kenal selama ini Ia sibuk dengan halnya sendiri Dan membuka tas yang digendongnya itu Dalam hati, saya bertanya “Siapa dia?” Cara duduknya bak malaikat sedang termenung Matanya, entah lebih indah dari biasanya Atau aku yang termangu karena hatinya Dia tinggi, dan aku sangat menyukainya Atau hanya sekedar mengaguminya Saya seperti layang- layang yang tidak akan pernah turun Kapan saya bertemu dengan dia lagi Saya hanya akan diam dihadapan dia Menatapnya dalam- dalam Seakan- akan aku tak pernah melihat dia sebelumnya Dan hanya akan tersenyum kecil Tanpa terlihat jika aku tengah memperhatikannya Laksana aku tak mempedulikannya Asal jangan disentuh orang Maka ia akan jadi milikkku seorang Seseorang yang selalu aku kenang