Ya Muhibbin, Haruskah Berakhir
Langit tidak ingin ku sentuh, lalu aku harus bagaimana?
Bunga yang ku harap merekah, haruskah ia jatuh ke bumi?
Baru saja aku bahagia, kasihku
Hatiku, nafasku, hidupku, bagaimana aku menjelaskannya pada dunia?
Pada siapa aku harus mengeluh dan mengadu, jika ternyata Tuhanku yang memberikan penderitaan ini padaku?
Bungaku, harumku, duniaku, semestaku, kerinduanku hampir putus asa
Ya muhibbin, aku jatuh cinta
Jika ini dosa, lalu siapa yang akan selamat dari api cinta yang membara membakarku
Bara itu menguasai seluruh diriku, menenggelamkanku pada sakit yang luar biasa
Hingga aku hampir hampir tak bisa mengendalikannya
Bulanku, bintangku, kejoraku, cahayaku, suara hatiku menggetarkan seisi langit tujuh
Aku seorang yang teguh hampir jatuh oleh pandanganmu
Hatiku hampa merajuk menginginkan dirimu
Tuhanku, Rabbku, Penguasa Hidupku, biarkanlah cintaku berlabuh
Dia adalah pelita hatiku, yang terang benderang menyinari kegelapan hidupku
Bagaimana mungkin aku hidup sendiri tanpa dia?
Comments
Post a Comment