Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2015

Gila harta

Sungguh aku tak sudi mengenalmu lagi Aku ingin marah rasanya percuma saja Untuk orang yang tak kenal saudara untuk apa Yang dulu makan bersama, tidur bersama, dan bermain bersama Aku tak dapat terima perlakuanmu padaku saat ini Soal harta, aku sudah habis pikir apa yang ada di otakmu Kau berbeda dari saudara yang ku kenal dulu Saudaraku bukan orang serakah yang tega2nya mencuri bagian saudaranya sendiri Bukan orang yang dengan gagahnya menganggap kebenaran sesuai keinginanannya Kau bukan saudaraku Apapun kini yang kulakukan, silakan Aku tak sudi punya saudara sepertimu Kadang aku kecewa kenapa dulu aku menganggapmu sebagai saudara Duh... Bapa, ibu lihatlah kini anakmu menjadi murka yang gila harta yang kau tinggalkan! Duh... Bapa, ibu lihatlah kini anakmu seperti pencuri pemakan hati saudaranya Lalu apa yang kini harus aku lakukan??? Ah... Biarlah Tuhan yang tentukan

Gila harta

Sungguh aku tak sudi mengenalmu lagi Aku ingin marah rasanya percuma saja Untuk orang yang tak kenal saudara untuk apa Yang dulu makan bersama, tidur bersama, dan bermain bersama Aku tak dapat terima perlakuanmu padaku saat ini Soal harta, aku sudah habis pikir apa yang ada di otakmu Kau berbeda dari saudara yang ku kenal dulu Saudaraku bukan orang serakah yang tega2nya mencuri bagian saudaranya sendiri Bukan orang yang dengan gagahnya menganggap kebenaran sesuai keinginanannya Kau bukan saudaraku Apapun kini yang kulakukan, silakan Aku tak sudi punya saudara sepertimu Kadang aku kecewa kenapa dulu aku menganggapmu sebagai saudara Duh... Bapa, ibu lihatlah kini anakmu menjadi murka yang gila harta yang kau tinggalkan! Duh... Bapa, ibu lihatlah kini anakmu seperti pencuri pemakan hati saudaranya Lalu apa yang kini harus aku lakukan??? Ah... Biarlah Tuhan yang tentukan

Dan aku tidak tahu

Entah berapa banyak aku mencintaimu Rasanya sudah lama sejak awal bertemu Setiap kali yang kau lakukan, aku selalu memperhatikanmu Kemana kau berjalan, apa yang kau lakukan, aku ingin selalu ada Kita tak ramah, tak sering sapa, namun lebih sering bertentangan Lihatlah ke arahku sekali saja Tidak akan ada harapan untuk berjalan beriringan, aku tahu Dari jauh pun tidak apa bagiku Tidak bersama, bukan berarti aku tak bisa mencintaimu Soal hati, aku hanya ingin berbicara denganmu Jika kesempatan itu ada, akan aku katakan semua Siapa yang membuatku tersenyum dalam keheningan Tentang puisi yang kau baca, karena siapa ia tercipta Dan siapa yang membuat matahari di atas kepalaku Entah berapa banyak aku mencintaimu Sekalipun ketakutan itu ada,