Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2017

E I

Cinta, aku tidak melihatnya Aku tidak merasakannya Aku tidak menyangka dia ada Aku tidak perlu mengakuinya Aku tidak ada huhungan dengannya Aku tidak peduli

Kunang III

"andai" membunuhmu pelan-pelan Dia menenggelamkanmu dalam angan-angan Menawarkan keindahan Seolah pujaan hati dalam pelukan Nirwana penuh kebahagian Dia menertawakan kenyataan Jarak, jauh dari genggaman Susah payah menyambung jalinan Tak sampai, tertelan jaman Pahit yang dirasakan Harapan jatuh berantakan Hati patah tak terselamatkan

Nta

Aku menilai dari diriku Cinta, bukanlah perkara mudah Perasaan itu tidak bisa ku mengerti Tidak seperti gula, manis Asin garam dapur Bukan juga cabe yang pedas Pertanyaan definisi yang aneh Hati tidak dapat menjelaskan Pikiran menolak ikut campur Namun, sesuatu terjadi Sebuah bagian raga merasakan Cinta, bagaimana bisa kau menyebutnya Sedang kau tidak mengerti batas-batasnya

Tanya mengapa

Ada angka Mereka bergantungan di dinding kepala Membuat sakit di tiap detiknya Sedang telinga berbisik meminta jawaban Kegamangan dan keingintahuan saling menyalahkan Padahal keduanya sama tak ada bedanya Mulut bergetar, nak jawab namun tetap diam Dibuka menganga, tapi tak bersuara Dosa apa dan coba yang menimpa Tak ada yang berani mempertanyakan

Gunung

Aku terima keputusan Aku lari dari kerisauan Gunung, mengambil alih derita Sesuatu yang tidak bisa diingkari Ketidakmampuan membahagiakan diri sendiri Aku menulis tentang hati yang kritis Terhantam dingin angin malam Jika takdir bersikap adil Niscaya bahagia itu ada Meski tanpa apapun juga Meski kesusahan dan derita menertawai