Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2017

Aku Membaca

Idealis itu tinggi Sungkan menerima Menuntut logika Diri jadi segalanya Tidak akan menurut Pada siapapun Apalagi takut Itu omong kosong Tinggalkan basa basi Tinggal pergi Biar tahu Hanya aku patokan

Sajak salju

Pagi itu aku melihat, Pegunungan salju memikat Diantara pematang sawah Kuningnya padi siap panen Deru angin penuh kasih Satu puncak begitu indah Aku bermain salju di sana Pengagum rahasia sembunyi-sembunyi Lalu pelan-pelan menghampiri Bersanding tak mengerti Mengapa malam begitu mendustai?

Sajak Duka

Ku sesalkan hujan pagi itu Dinginnya hembusan angin Dan berisiknya suara hati Ketidakberanian menyebut namamu Adalah dusta penyayat hati Perasaan penuh rintihan Tak sempat kuucapkan Jiwa yang menghilang Duka yang datang Ku sesalkan hujan pagi itu Membawamu pergi dariku

Sajak sore

Hujan, kenapa begitu menyudutkan Temeramnya hati dan perasaan Kerinduan itu menyesatkan Dahsyatnya insomnia menyiksa Dekat aroma kehadiranmu Tak cukup dapat menyatu Adalah ragu dan haru

Pemikat Senja

Mengapa kau menggoda? Tersenyum mengajakku berlari Menarikku dalam lingkaranmu Dia pemikat raga Dia penenang jiwa Dia perindu mata Dia aroma wangi surga Dia segalanya Menawarkan cinta Menyatakan setia Diambang batas kebencian manusia Pada kita

Deru malam minggu

Selamat malam, Bagi yang memikirkan seseorang Wajah yang selalu terbayang-bayang Bagi yang menimbun rindu dalam hujan Tumpahkan, jika tak mau tenggelam Bagi yang hatinya teriak sayang-sayang Kirim pesan agar kasihmu tersampaikan Bagi yang memendam cinta dalam kegelapan Ucapkan, jika tak mau derita datang arum_pakar

Sahabat

Sahabatku, dengarlah perkataanku Jika kita diberi kesempatan untuk bertemu Akan aku ceritakan sesuatu Caraku melewati hari-hari tanpamu Mengarungi malam penuh haru Dikelilingi kesepian yang membelenggu Menyusuri jalanan bersama lukaku Tanpamu, tak lebih berarti hidupku

Kedunguan

Aku menganggapmu orang yang tak pandai menghina Kau bisa katakan: dengan gaya sinis , "lebih baik kau jalan-jalan saja dalam mimpi tak perlu bangun toh tak ada yang bisa kau lakukan" Atau dengan gaya pendengki, "alangkah rendahnya kesadaranmu, tidurmu lebih berguna dari bangunmu" Atau gaya puitis, "duhai, burung-burung akan kabur ketika melihatmu di pagi hari" Semua itu tidak kau katakan padaku Tapi, kau hanya mengulang-ngulang saja Karena kedunguan mengelilingimu