Aku hanya merasa sangat tidak bahagia
Cinta, aku tidak mungkin memilikinya
Harta, sial nasibku yang ditulis tuhan
Kedudukan, aku diinjak tanah
Sedang kebahagian kecilku, kini menjauhiku
Padahal aku cuma ingin tertawa,
Tapi aku dibuat untuk menangisinya
Yang kuiinginkan, jauh dari kenyataan
Marahku ini sangat tidak berguna
Tak ada jawaban dari pencipta
Tangisku ini semakin membuat buruk wajahku yang tak dibuat rupawan oleh tuhanku
Nasibku, malangnya
Sekedar ingin kentut sekarang saja, tidak bisa
Sekedar pelipur lara saja tidak punya
Dan orang pikir aku baik2 saja
Dukaku ini, sampai kapan aku menanggungnya
Tuhan, jika tak mau menolongku
Maka halalkan saja kematianku
Sang Penyair "Allah Maha Pembuka Pintu Hati" Aku akan bahagia karena aku adalah sang penyair, seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya. Ia akan merasakan kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya, menampakkan perasaan jiwa yang bukan suara hatinya. Ia berperan sebagai orang 'gila', padahal ia cerdas. Berperan sebagai pengecut, padahal ia berani. Berperan bahagia padahal ia... menderita. Ia juga dapat berperan sebagai pecinta, yang menekan getaran cinta dihati untuk kebahagiaan orang lain. Ia akan mendengar suara kalbuku yang terucap dari mulutmu, merasakan jiwa dan ruhku dari tubuhmu. Meminum perasaan sukmaku dengan gelasmu, menyanyikan irama laguku dari kenyaringan suaramu. Aku hidup bebas, tertawa dan menangis sesuka hatiku. Bebas mengatur langkah-langkahku, mengangkat kepala dan berahasia, serta menulis kasidah sesuka hatiku. Aku juga bebas meninggalkan karya-karyaku tanpa harus menyesal. Aku bebas melahirkan kasidah tanpa tergantung pujian da...
Comments
Post a Comment