Aku hampir mati karena kelaparan
Hamparan jalanan, aku berusaha
Amplop ku sebar penuh harapan
Untuk tas yang ku gendong
Ku minta bersabarlah
Kita masih harus berjalan
Menunggu sampai tak kenal waktu
Tidak perlu menangis
Ini rahmat dari Allah penuh cinta
Jalan tak senyaman lagu cinta
Hal baik ini harus dilakukan
Bukan angkuhku tinggi
Karena aku lari dari pengepul dollar
Tidak boleh kata Allah
Kenyang rezeki bukan berarti segala jalan di tuju
Biar kini duka bertumpuk di bumi
Hatiku ini masih patuh
Dan menatap hari itu akan tiba
Saat hujan rezeki dan
Allah tersenyum memandangku
Sang Penyair "Allah Maha Pembuka Pintu Hati" Aku akan bahagia karena aku adalah sang penyair, seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya. Ia akan merasakan kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya, menampakkan perasaan jiwa yang bukan suara hatinya. Ia berperan sebagai orang 'gila', padahal ia cerdas. Berperan sebagai pengecut, padahal ia berani. Berperan bahagia padahal ia... menderita. Ia juga dapat berperan sebagai pecinta, yang menekan getaran cinta dihati untuk kebahagiaan orang lain. Ia akan mendengar suara kalbuku yang terucap dari mulutmu, merasakan jiwa dan ruhku dari tubuhmu. Meminum perasaan sukmaku dengan gelasmu, menyanyikan irama laguku dari kenyaringan suaramu. Aku hidup bebas, tertawa dan menangis sesuka hatiku. Bebas mengatur langkah-langkahku, mengangkat kepala dan berahasia, serta menulis kasidah sesuka hatiku. Aku juga bebas meninggalkan karya-karyaku tanpa harus menyesal. Aku bebas melahirkan kasidah tanpa tergantung pujian da...
Comments
Post a Comment