Aku berlindung pada Rabbku,
Dari duka dan nestapa,
Dari cinta yang membara,
Dari rupa-rupa dusta,
Dari opini dan prasangka,
Dari kejamnya fitnah dunia,
Dari suara rayuan penggoda,
Dari silaunya keindahan dunia,
Dari gejolak hati para pecinta,
Dari perbuatan buruk nan tercela,
Dari pemimpin dzalim lagi durjana,
Dari buruknya pandangan mata,
Dari sumpah dan hinaan manusia,
Dan dari lembah syair sang pujangga,
Sang Penyair "Allah Maha Pembuka Pintu Hati" Aku akan bahagia karena aku adalah sang penyair, seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya. Ia akan merasakan kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya, menampakkan perasaan jiwa yang bukan suara hatinya. Ia berperan sebagai orang 'gila', padahal ia cerdas. Berperan sebagai pengecut, padahal ia berani. Berperan bahagia padahal ia... menderita. Ia juga dapat berperan sebagai pecinta, yang menekan getaran cinta dihati untuk kebahagiaan orang lain. Ia akan mendengar suara kalbuku yang terucap dari mulutmu, merasakan jiwa dan ruhku dari tubuhmu. Meminum perasaan sukmaku dengan gelasmu, menyanyikan irama laguku dari kenyaringan suaramu. Aku hidup bebas, tertawa dan menangis sesuka hatiku. Bebas mengatur langkah-langkahku, mengangkat kepala dan berahasia, serta menulis kasidah sesuka hatiku. Aku juga bebas meninggalkan karya-karyaku tanpa harus menyesal. Aku bebas melahirkan kasidah tanpa tergantung pujian da...
Comments
Post a Comment