Keramaian itu menyesakkan Aku harus bersabar Manjamu begitu terlalu Meski kadang ku rindu Inginmu kuat layaknya pesonamu Hutan itu juga tahu Lalu menunduk dihadapmu Dua tas dalam gendonganku Pelipur lara senyummu Kabar buruk bulan dan bintang tak berdaya dihadapmu Lalu bagaimana dengan aku? Kau ada digenggamku
Allah Maha Pembuka Pintu Hati