Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2017

Milikku

Keramaian itu menyesakkan Aku harus bersabar Manjamu begitu terlalu Meski kadang ku rindu Inginmu kuat layaknya pesonamu Hutan itu juga tahu Lalu menunduk dihadapmu Dua tas dalam gendonganku Pelipur lara senyummu Kabar buruk bulan dan bintang tak berdaya dihadapmu Lalu bagaimana dengan aku? Kau ada digenggamku

Milikku

Keramaian itu menyesakkan Aku harus bersabar Manjamu begitu terlalu Meski kadang ku rindu Inginmu kuat layaknya pesonamu Hutan itu juga tahu Lalu menunduk dihadapmu Dua tas dalam gendonganku Pelipur lara senyummu Kabar buruk bulan dan bintang tak berdaya dihadapmu Lalu bagaimana dengan aku? Kau ada digenggamku

Pemain

Bermain tak semudah itu Kadang aku bertanya, haruskah jiwa taruhannya? Di hari pecinta dan penderita bersua Satu diantaranya terlena Lupa, pecinta selalu membawa duka bagi satunya Bersiaplah, para pemain

Baginda Suleiman

Puisi Romantis Baginda Suleiman Kepada Hurrem Oh..selirku dan cintaku kecantikanmu ini adalah kabar buruk bagi dunia betapa cantiknya wajah yang kau miliki ini aku kadang bertanya-tanya apakah rambutmu begitu harum ? apakah itu berasal dari surga ? rambut yang indah.. pikiranku dipenuhi dengan harumnya rambutmu sungguh harum.. aroma apa ini ? betapa indahnya.. air mataku mengalir dan keluar dari mataku laut apa sungai apa muara apa ini ? dan akupun jadi gila sungguh luar biasa cinta apa ini kemarahan apa ini aku tidak mengerti sayangku rembulanku.. sahabatku Putriku yang cantik .. hidupku kehidupanku.. anggurku surgaku.. musim semiku.. kebahagiaanku.. sayangku.. mawarku.. pohon oak ku.. pemandanganku.. rumahku.. hurrem ku.. kebahagiaanku.. kesenanganku.. dewanku.. matahariku.. lilinku.. jerukku.. bulanku.. jerukku.. penutup ranjangku.. si pintarku.. tuanku.. rahasiaku.. puteriku.. kaisarku emiratku sayangku dalam dunia kekaisaran..

Tanam I

Hari ini ku tanam Berbagai pepohonan Dari sana aku melihat burung-burung beterbangan Ku dirikan rumah baginya Sebuah pohon mangga Agar anak-anakku dan cucu-cucuku tahu Sangkar bukanlah rumah burung