Ibu-ibu buruh siang hari keluar dari pabrik Berjalan berjubel memenuhi seisi jalan raya Padat, panas, membuat semrawut ruwet jalanan Sebagian dari duduk "mburuh rokok" duduk lagi berjualan di pojok jalan Menghadap sembako dan meneteskan peluh Sisi jalan lain seorang ibu buruh pabrik ditempel "koyo" di pelipis kening Wajahnya tidak lagi muda, kelelahan Pilih-pilih sembako jualan teman sebangku Sebuah plastik berisi lauk dan kerupuk dalam genggaman Mereka cari makan untuk keluarga Anak-anak ditinggalkan agar bisa pulang bawa makan Begitu tradisi "mburuh" rokok setiap hari dari generasi ke generasi
Allah Maha Pembuka Pintu Hati