Monday, May 2, 2011
DI STASIUN

Jika sang mentari tahu ia pasti kan menangis tersedu menatapku
Tiap malam ku tunggu ia datang menatapku
Ku duduk di kursi dekat stasiun,
q tak berkedip sedikitpun
Tiap kali kulirik arah kiriku, tak kujumpai ia di pelupuk mata
Bulan tertawa melihatku
Dikata aku orang bodoh yang dengan setianya menunggu ia
Bahwa aku pun tak tahu apa ia juga tahu jika aku mencintainya?

Meski hatiku tergores dalam,
tak ada niat sedikitpun untuk melepasmu
Dalam hatiku tetap berdoa, kupinta ia cepat datang
Agar bulan tak mengejek kebodohanku
Kuharap malam ini ia keluar dari pintu gerbong kereta
Dan sedia menerima uluran tanganku
Kubawa tanda cinta yang dulu ia beri masih ku simpan
Ku hiasi ia dengan segenap cinta kasih dengan ketulusan hati

Stasiun malam itu benar- benar meninggalkan duka lara
Hingga kini kerlingannya tak jua datang menemui aku