Wednesday, September 4, 2019

Pena dan Arti

Setia pada dirimu sendiri
Mengajarkan hidup butuh banyak pertentangan
Diawali janji bahagia meski tanpa dirimu, mustahil
Hatiku tidak diketuk meski aku menulis
Pahitnya nampak seperti secangkir kopi malam ini
Jalanku panjang, lebar, ditambah kesunyian lengkap
Tak lagi pena kubuat menulis puisi agar kau bahagia
Dari mengetik aku mengerti kehidupan berubah
Banyak arti tak mau aku mengerti
Aku berjalan tanpa menyadari jika perubahan ini menyakiti
Hatiku, duniaku, dan seisinya seakan-akan aku mengabaikannya
Seolah kepergianmu dan hasrat yang kesulitan tumbuh sekali lagi
Menjadikan tulisanku hanya sebuah berita di surat kabar
Dibaca lantas dicampakkan begitu saja tanpa arti

No comments:

Post a Comment

Kita ini apa?