Monday, November 19, 2012

Syair TAK MENATAPNYA: Arum Pakar


TAK MENATAPNYA

Saya tak berani menatapnya lekat- lekat
Saya lebih sering tertunduk ketika berada di hadapnya
Kelak saya tak ingin jatuh ke dalam hatinya
Akan jadi derita sendiri bagi saya akhirnya
Entah itu hukuman bagi diri atau sebuah hadiah dari Tuhan saya

Balasan senyumanya malam itu, membuat saya diam termangu
Dia membuat sesuatu terjadi pada hati saya
Dan setiap lirikan itu, bersambung dengan mataku
Akankah di suatu masa, kau akan mengatakan kau menyanyangiku?
Yang terdiam saat kau tarik tanganku
Kelembutan tangannya, mengingatkan aku
Pada guguran sakura di taman cinta

Seseorang manis yang setia mengingatkan aku
Tentang kenangan manisku
Dan menjadikan rencana Tuhan saya berbeda dari yang lalu
Saya pernah katakan saya tak akan memperhatikan anda
Dan terlanjur kini saya benar- benar melakukannya
Hati telah dirobohkan, dan nafas telah dihembuskan
Dan kini saya sandarkan hati dan jiwa saya
Dalam pelukkan kekasih hati

No comments:

Post a Comment

Kita ini apa?