Ada hal yang tidak kau mengerti
Diujung malam bulan begitu terang
Menandakan cinta yang mendalam
Aku mungkin tak bicara
Tapi angin akan menyampaikannya padamu
Rasa ingin terus melihatmu
Meski siang ataupun malam
Hatiku mengatakan tak bisa jauh darimu
Kita mungkin jarang saling bicara
Tapi semesta mengatakan semua
Aku dan kau seperti kelana
Mengembara mencari makna cinta
Namun kini berhenti di tambatnya
Yaitu dihatimu
Sang Penyair "Allah Maha Pembuka Pintu Hati" Aku akan bahagia karena aku adalah sang penyair, seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya. Ia akan merasakan kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya, menampakkan perasaan jiwa yang bukan suara hatinya. Ia berperan sebagai orang 'gila', padahal ia cerdas. Berperan sebagai pengecut, padahal ia berani. Berperan bahagia padahal ia... menderita. Ia juga dapat berperan sebagai pecinta, yang menekan getaran cinta dihati untuk kebahagiaan orang lain. Ia akan mendengar suara kalbuku yang terucap dari mulutmu, merasakan jiwa dan ruhku dari tubuhmu. Meminum perasaan sukmaku dengan gelasmu, menyanyikan irama laguku dari kenyaringan suaramu. Aku hidup bebas, tertawa dan menangis sesuka hatiku. Bebas mengatur langkah-langkahku, mengangkat kepala dan berahasia, serta menulis kasidah sesuka hatiku. Aku juga bebas meninggalkan karya-karyaku tanpa harus menyesal. Aku bebas melahirkan kasidah tanpa tergantung pujian da
Comments
Post a Comment