Kita rimbun menghangatkan semesta
Ruang sendu dibalik tangis berdua
Semenjak senja menelan bahagia
Ada suara sumbang memanjakkan derita
Ada luruh mengiris batin yang menjauh
Sempat tempat duduk arah jatuh
Terengah napas sambil menunduk
Hanya kita sesak remuk menandai hari
Mengapa tidak jatuh saja?
Biar selesai, biar luka tidak lagi mengintai
Sebilah bulan tajam menunggu sayatan
Saat malam, saat senyap, riuh enggan terdiam
Comments
Post a Comment