Skip to main content

MAKALAH PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGANMASYARAKAT

MAKALAH PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGANMASYARAKAT


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menempuh kehidupan manusia di pengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah pendidikan. Dari tahu ke tahun banyak diadakan penelitian- penelitian tentang pendidikan. Beberapa ahli pendidikan seperti Danison, Kreuger dan Becker mengadakan penelitia, dan hasilnya mendukung pendapat Smith jika memang ada hubungan yang sangat erat antara tingkat pendidikan penduduk dengan kemajuan ekonomi suatu masyarakat. Penemuan ini dijadikan acuan beberapa negara dalam pelaksanaan pendidikan. Misalnya di Indonesia ada tingkatan pendidikan dari SD, SLTP, Akademi dan Tingkat Perguruan Tinggi.
Pendidikan sangatlah penting bagi pengembangan masyarakat. Dimana pendidikan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang dicita- citakan. Pendidikan pun menjadi bagian esensial dari strategi kebudayaan karena kebudayaan hanya dapat hidup dan berkembang dari masyarakat. Kultur di Indonesia yang pada dasarnya beraneka ragam akan memicu adanya perbedaaan dan diskriminasi terhadap satu kultur lain, oleh karena itu Sistem pendidikan di Indonesia haruslah memperhatikan kultur budaya masing- masing wilayah. Selain itu pendidikan di Indonesia harus mengacu pada dunia global dimana ada tuntutan terhadap keterampilan dalam menuju masyarakat yang mampu bersaing di dunia global.
Dalam perkembangan masyarakat diharapkan nantinya masyarakat dapat menjadi masyarakat modern, yang menjunjung nilai- nilai dan moral yang ada di Indonesia. Dimana tidak akan ada perbedaaan diantara status sosial yang terlihat sangat timpang. Tidak ada masalah yang menyangkut ras, agama, suku sehingga dapat terwujud masyarakat yang dicita-citakan. Masyarakat yang lebih kreatif, inovatif dalam menjalani kehidupan. Selain itu diharapkan masyarakat lebih dapat mengerti adanya hubungan baik diantara sesama.
Dalam suatu masyarakt terdapat masyarakat yang dicita-citakan dimana masyarakat akan dapat berfikir kritis dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya, misalnya dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Didalam mengembangkan kehidupan yang demokratis kita ingin membangun sistem hukum yang nasional yang terbuka bagi tatanan global, mengakomodasikan hukum adat, hukum agama yang berlaku serta menormalisasikan hukum kettatanegaraan yang berlaku dengan menjunjung supermasi hukum. Dengan singkat, untuk jangka panjang kita mewujudkan suatu kehidupan politik yang demokratis dengan pemerintahan yang bersih bermoral dan bertanggungjawab suatu tatanan kehidupan ekonomi yang mampu menggerakkan perekonomian rakyat dan tersediannya lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Serta kehidupan toleransi beragama.


B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana deskripsi dinamika masyarakat Indonesia?
2. Bagaimana perkiraan perkembangan masyarakat masa depan?
3. Apa alternatif pendidikan dalam kaitannya dengan perkembangan masyarakat?
4. Bagaimana pendidikan multikultural di Indonesia?

C. Tujuan
1. Mengetahui deskripsi dinamika masyarakat Indonesia
2. Mengetahui perkiraan perkembangan masyarakat masa depan
3. Mengetahui alternatif pendidikan dalam kaitannya dengan perkembangan masyarakat
4. Menegtahui pendidikan multikultural di Indonesia.































BAB II
PEMBAHASAN


A. Deskripsi dinamika Masyarakat Indonesia
Peran pendidikan dalam masyarakat telah mengalami pergeseran, sistem sosial, politik, dan ekonomi bangas amenjadi penentu dalam penetapan dan pengembangan peran pendidikan. Masuknya sistem persekolahan sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan.
Dilihat dari perspektif pendidikan, dalam masyarakat dewasa ini terdapat empat sumber masalah, yaitu:
1. Rendahnya kesadaran multikutural
2. Penafsiran otonomi daerah yang masih lemah
3. Kurangnya sikap kreatif dan produktif
4. Rendahnya kesadaran moral dan hukum
Keempat hal tersebut engindikasikan orientasi pembangunan yang mengutamakan kepentingan mayoritas yang berimplikasi pada perlunya peningkatan sumberdaya manusia, peningkatan aktivitas sektor ekonomi, pengembangan kreativitas dan produktivitas , dan pengembangan hati nurani. Masyarakat Indonesia baru adalah masyarakat yang harus memiliki karakteristik tersebut yang ditandai dengan menyatunya kepentingan masyarakat dengan kepentingan negara. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia baru diperlukan strategi yang tepat untuk menyentuh aspek struktural, aspek kultural dan dinamika proses perkembangan masyarakat. Pendidikan adalah menjadi bagian esensial dari strategi kebudayaan karena kebudayaan hanya dapat hidup dan berkembang apabila ada manusia dan masyarakat pendukungnya.
Visi pendidikan nasional adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian dan keunggulan yang menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan yang berdasarkan nilai-nilai universal dan nilai-nilai luhur bangda Indonesia dan misi pendidikan nasional adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa” yakni, terwujudnya sistem dan iklim pendiddikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasn kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin, dan bertanggung jawab, memiliki keterampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan mutu manusia Indonesia.
Perumusan misi pendidikan nasional dapat diimplementasikan melalui perencanaan misi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Misi jangka pendek pendidikan nasional adalah
1. Penuntasan program pendidikan yang terganggu oleh krisis yakni, wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang bermutu.
2. Pengembangan kapasitas kelembagaan pendidikan
3. Perkembangan program yang mengarah pada penguasaan iptek
Ketiga misi tersebut terkait dengan isu strategis tentang perlunya pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan sistem pendidikan, pengembangan pendidikan yang bermutu, dan relevan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misi jangka menengah adalah membangun sistem, iklim dan proses pendidikan nasional yang demokratis dan memperdulikan mutu sehingga mampu membantu menciptaan kehidupan manusia dan masyarakat indonesia yang cerdas, bermoral, memiliki sikap kebangsaan, kreatif, terampil, inovatif, berdisiplin bertanggung jawab, menguasai iptek, serta sehat jasmani dan rohani. Misi jangka panjang menitikberatkan pada pembudayaan dan pemberdayaan sistem baru, dengan lklim serta proses pendidikan yang demokratis dan memperdulikan mutu yang ditempatkan dalam perspektif global.
B. Perkiraan Perkembangan Masyarakat Masa Depan
Untuk menciptakan Masyarakat madani atau civil society, paling tidak harus memiliki komp[onen kebutuhan dasar antara lain;kebutuhan untuk terus menguasai lingkungannnya, baik lingkungan fisik, lingkungan sosial termasuk kebutuhan untuk tetap survive, kebutuahn akan komunikasi baik dengan sesamanya maupun dengan tradisi dan masa lalunya,Kebutuhan untuk lepas dari berbagai kungkungan yang menghambat aktualisasi dirinya baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.

C. Alternatif Masyarakat Pendidikan dalam kaitannya dengan perkembangan Masyarakat
Masyarakat Indonesia mempunyai ciri-ciri yang khas, berdasarkan ciri-ciri ini akan dibangun suatu masyarakat madani Indonesia menuju masyarakat madani yang universal. Masyarak madani Indonesia mempunyai ciri-ciri antara lain adanya keseragaman budaya yang merupakan dasar pengembangan identitas bangsa Indonesia dan kebudayaan nasional. Terbentuknya masyarakat madani Indonesia yang bhineka tidak terlepas dari terbentuknya kelas menengah. Yaitu kelompok masyarakat yang terdidik yang telah memilki suatu pandangan yang luas dan relatif telah memiliki kesadaran politik yang tinggi, tingkat partisipasi di dalam hidup masyarakat, dan menjadi pemimpin masyarakat.
Menurut Atho Mudzar, terdapat 6 elemen pokok yang menjadi ciri dari masyarakat yang dicita-citakan,yaitu;
1. Prinsip mengembangkan dan menegakan kedaulatan rakyat
Pada struktur politik hal ini harus ditandai dengan kuatnya kedudukan dan peranan lembaga-lembaga perwakilan atau permusyawaratan rakyat baik pada tingkat pusat maupun daerah. Sedangkan pada tingkat infrastruktur politik hal tersebut harus ditandai oleh kuatnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik, kuatnya peranan media massa, kuatnya peranan media massa, kuatnya peran partai-partai politik, terbukanya kesempatan luas bagi kegiatan-kegiatan sosial, serta semakin menurunnya peranan lembaga militer aktif di luar bidang pertahanan dan keamanan negara.
2. Prinsip mengembangkan dan menegakan hukum dan keadilan
Pada tingkat supra struktur hal ini harus ditandai dengan mandirinya lembaga tinggi, negara judikatif, kuatnya moral penegak hukum serta kuatnya kontrol sosial masyarakat dalam setiap upaya penegakan hukum.
3. Prinsip pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Prinsip pengembangan pluralisme masyarakat seperti halnya masyarakat-masyarakat urban dan industri, masyarakat Indonesia baru akan ditandai dengan dengan pluralisme masyarakat baik dari segi ras, suku, agama maupun golongan;
5. Prinsip pengembangan masyarakat berwawasan lingkungan
Pembangunan masyarakat Indonesia baru harus bersifat berkelanjutan, karena itu harus senantiasa memperhatikan kelestarian lingkungan alam dan keharmonisan lingkungan sosial
6. Prinsip pengembangan masyarakat berketuhanan yang Maha Esa
Masyarakat Indonesia baru harus tetap percaya kepada Tuhan YME, karena hanya dengan itu kehidupan manusia di dunia ini akan mempunyai arti dan hanya dengann itu pula kita mempunyai sumber etika dan moral yang luhur.

D. Pendidikan Multikultural di Indonesia
Dimana dalam negara Indonesia ada beberapa etnis budaya merupakan modal pemberdayaan terutama dalam proses pendidikan. Di Indonesia sendiri masih banyak ketimpangan, dan diskriminasi pendidikan antar etnis. Misalnya saja sekolah antara masyarakat China yang tinggal di Indonesia dan masyarakat pribumi berbeda-beda. Sehingga nantinya akan terjadi sikap individualisme, kurangnya simpati dan empati antar mayarakat di Indonesia. Beberapa kecenderungan dalam sistem psndidikan yang berlaku saat ini:
1. Pendidikan nasional yang masih bersifat monolitik kultural, etnosentrisme. Dimana pendidikan hanya mengacu pada satu etnis sebagai acuan superioritas.
2. Sistem pendidikan barat yang dianut Indonesia dijadikan acuan dalam penilaian terhadap keberhasilan suatu masyarakat.
3. Ke- Indonesia-an tidak cukup dibangun dengan identitas subnasional dengan basis ras, etnik, budaya, kelas sosial, agama, dan pengelompokan- pengelompokkan lainnya. Karena selama ini Ke- Indonesiaan tidak mampu memelihara sistem nilai dan pola pikir yang tidak umum, dan berlaku untuk menjaga keutuhan masyarakat.
4. Persekolahan di Indonesia cenderung bersifat elitis untuk mempertahankan “status quo” dalam struktur sosial yang mapan.
Oleh karena hal itulah bangsa Indonesia memerlukan perubahan tatanan pendidikan yang selam ini di anut. Menurut Sleeter dan Grand yang di review oleh Clark ada lima jenis pendidikan multikultural antara lain:
1. Pengajaran yang diberikan kepada mereka yang berbeda secara kultural dengan titik berat agar dikalangan mereka terjadi perubahan kultural
2. Memperhatikan pentingnya hubungan manusia, dengan mengarahkan atau mendorong siswa memiliki perasaan positif, mengembangkan konsep diri, mengembangkan toleransi dan mati menerima orang lain.
3. Menciptakan arena belajar dalam satu kelompok budaya
4. Pendididkan multikultural dilakukan sebagai upaya mendorong persamaan struktur sosial da pluralisme kultural dengan pemerataan kekuasaan antar kelompok
5. Pendidikan multikultural sekaligus sebagai upaya rokonstruksi sosial agar terjadi persamaan struktru sosial dan pluralisme kultural dengan tujuan menyiapkan agar setiap warga negara aktif mengusahakan persamaan struktur sosial.


















KESIMPULAN

1. Dalam sisitem pendidikan mengacu pada adanya budaya kultur, ras, adat serta sistem sosial lainnya, sehingga pendidikan dapat melebur segala perbedaan mendasar dalam masyarakat.
2. Masyarakat Madani adalah cerminan masyarakat mendatang yang dicita-citakan yang memiliki ciri- ciri yang khas antara lain, adanya keragaman budaya yang merupakan dasar pengembangan identitas bangsa Indonesia dan kebudayaan nasional.
3. Terdapat 6 elemen yang dijadikan ciri sebuah masyarakat yang dicita-citakan yaitu, menegakkan dan mengembangkan kedaulatan rakyat, menegmbangkan dan menegakkan keadilan nasional, mengembangkan sarana IPTEKS, mengembangkan pluralisme, mengembangka masyarakat yang berwawasan lingkungan, mengembangkan masyarakat yang berketuhanan Yang Maha Esa.
4. Pendidikan multikultural harus dilaksanakan di Indonesia agar terjadinya persamaan dalam segala bidang kehidupan.

















DAFTAR PUSTAKA

Pengantar Ilmu Pendidikan, Drs. Achmad Munib, S.H.,M.Si.dkk
Delier Noer,1993, Masyarakat Masa Depan, Dian Rakyat, Jakarta
Riwanto Tirtosudarmo,1994, Dinamika Pendidikan dan Ketenagakerjaan Pemuda Di Perkotaan Indonesia, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Bab 8.

Comments

Popular posts from this blog

Sang Penyair Mustafa Lutfi Al Manfaluthi

Sang Penyair "Allah Maha Pembuka Pintu Hati" Aku akan bahagia karena aku adalah sang penyair, seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya. Ia akan merasakan kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya, menampakkan perasaan jiwa yang bukan suara hatinya. Ia berperan sebagai orang 'gila', padahal ia cerdas. Berperan sebagai pengecut, padahal ia berani. Berperan bahagia padahal ia... menderita. Ia juga dapat berperan sebagai pecinta, yang menekan getaran cinta dihati untuk kebahagiaan orang lain. Ia akan mendengar suara kalbuku yang terucap dari mulutmu, merasakan jiwa dan ruhku dari tubuhmu. Meminum perasaan sukmaku dengan gelasmu, menyanyikan irama laguku dari kenyaringan suaramu. Aku hidup bebas, tertawa dan menangis sesuka hatiku. Bebas mengatur langkah-langkahku, mengangkat kepala dan berahasia, serta menulis kasidah sesuka hatiku. Aku juga bebas meninggalkan karya-karyaku tanpa harus menyesal. Aku bebas melahirkan kasidah tanpa tergantung pujian da

SYAIR CINTA LAILA MAJNUN

SYAIR CINTA LAILA MAJNUN Part I Kerabat dan handai- taulanku mencela Karena aku telah dimabukkan oleh dia Ayah, putera- putera paman dan bibik Mencela dan menghardik aku Mereka tak bisa membedakan cinta dan hawa nafsu Nafsu mengatakan pada mereka, keluarga kami berseteru Mereka tidak tahu, dalam cinta tak ada seteru atau sahabat Cinta hanya mengenal kasih sayang Tidakkah mereka mengetahui? Kini cintaku telah terbagi Satu belahan adalah diriku Sedang yang lain ku berikan untuknya Tiada tersisa selain untuk kami Wahai burung- burung merpati yang terbang diangkasa Wahai negeri Irak yang damai Tolonglah aku Sembuhkan rasa gundah- gundah yang membuat kalbu tersiksa Dengarkanlah tangisanku Suara batinku Waktu terus berlalu, usia makin dewasa Namun jiwaku yang telah terbakar rindu Belum sembuh jua Bahkan semakin parah Bila kami ditakdirkan berjumpa Akan kugandeng lengannya Berjalan bertelanjang kaki menuju kesunyian Sambil

REPRODUKSI KARYA ILMIAH

REPRODUKSI KARYA ILMIAH Reproduksi karya ilmiah merupakan bentuk karya ilmiah yang disusun atas dasar karya ilmiah yang sudah ada. Dimana digunakan untuk menggubah karya ilmiah yang sudah ada, baik dalam bentuk ringkasan, ikhtisar maupun resensi buku. Bentuk reproduksi ilmiah antara lain: 1.       Ringkasan, Ikhtisar, Sinopsis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung makna: a.        Sinopsis n ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama- sama dengan karangan asli ynag menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi. b.       Ringkasan: hasil meringkas; ikhtisar; singkatan cerita, dll. c.        Ikhtisar: n pandangan secara ringkas, ringkasan. Jadi pada dasarnya ringkasan, ikhtisar dan sinopsis sama. Hanya saja terjadi perbedaan dalam penggunaan kata- kata tersebut. Sinopsis adalah bentuk meringkas yang mana berasal dari karya ilmiah yang panjang. Biasanya digunakan untuk ringkasan berupa karya fiksi. Ringkasan sendiri sebagai hasil meringkas miniatur karangan