Tuesday, October 9, 2012

SYAIR COBA DENGAR: Arum Pakar



COBA DENGAR

Suatu kemalangan bagi seorang saya ini
Mencintai dan yang mencintai tak saya ketahui
Hanya anda yang saya ketahui untuk menjadi seorang pegangan hati
Bukan berlagak seperti orang yang tak pernah mengenal cinta
Tapi sebuah kerahasian yang penuh dengan kecurigaan
Senyum anda menjadi  buah hati yang tiada gantinya
Dan saya bersandar dan menjadikan hati saya kaku
 Jauh dan gumam saya tak terdengar oleh anda
Yang lalu anda peluk dan bersendau gurau berdua

Saya kehilangan kemudi tanpa anda di samping saya
Yang saya kata lebih dari seorang yang saya cintai
Cuma mencoba menjadikan anda sebagai penawar hati dan pujaannnya
Kolam yang lalu hingga kini tetap penuh
Dalamnya tak setara dengan yang kini saya rasakan
Sekumpulan bintang masih bernyanyi dan saling menatap
Kiranya dikata hati telah tertambat dan terikat pada sebuah sosok
Yang saya kata sebagai rasa abadi tanpa tak seorangpun bisa mengganti
Atau akan saya ajarkan cara mencintai hati anda

Hitung mundur, kapan saya akan menjadikan anda sebagai pemenang
Sampai kapan anda akan mencoba untuk berlari
Aku ingin tidur di pangkuan anda
Atau rangkullah saya ini
Saya sakit dan terlunta- lunta dipangkuan dunia

DIRIMU: Arum Pakar

DIRIMU

Aku tak bisa putuskan harus ku apakan kau ini
Senakal apapun seorang dirimu aku paham
Dan aku tak pernah menemukan kecacatan yang justru membuatku tertarik padamu
Jika tak salah dulu kau itu seperti seorang penyendiri
Nuansanya akan berbeda jika aku berhadapan dengan dirimu
Seharusnya malam itu tak kau biarkan aku bicara dihadapmu
Lantas sekarang kau tak akan bisa menjauh dari diriku
Terlalu banyak pelukkan yang kau lakukan pada seorang aku ini

Dan coba, berikan estetika yang malam lalu kau tawarkan padaku
Atau sekedar katakan jika kau adalah keindahan yang Tuhan ciptakan buatku
Ini akan terasa lebih menyenangkan jika kau sedikit tersenyum padaku
Ketidakbisaanku tenang dihadapmu adalah sebuah kemalangan bagiku
Tak bisa menikmati senyum penuh tanda tanya dan hiasan malam itu
Sesekali jangan kau coba berpaling, biar saja di sini tetap denganku
Benar yang mencintai selalu menepuk bahu

Sekedar ucapkan jika dirimu memang buatku
Sebuah kebohongan yang kau maksud jika aku tak pernah bertemu dengan seseorang sepertimu, di masa lalu
Karena kau kata aku pembohong, dan itulah satu- satunya harapku
Tenanglah.... aku tak begitu terhadap dirimu
Sebab aku termangu melihat sesuatu dalam hatimu
Mungkin yang sampai kini belum aku temui jawabannya
Maka tetaplah disini, hingga aku tahu maksud perasaanku padamu

Kita ini apa?