Friday, May 16, 2025

Kita ini apa?

Lalu kita ini apa kau tanya?
Ya aku dan kamu tidak bersama
Itu harapan-harapan luntur karena hujan
Bagaimana bisa membangun hubungan tanpa kepercayaan?
Itu cuma igauan
Walau rimbun wangi dedaunan,
Pagar mendiding menjadi batas ikatan
Musim-musim orang banyak pikiran

Menyebutnya apa?

Aku tidak tahu kenapa aku
Kenapa tidak kita?
Kenapa rasa itu tak bisa sama?
Kenapa selintas namun beda?
Duduk terngiang pikiran kalang kabut jua
Dari mana asalnya?
Demerap datang menghujam dada
Lalu ku tuang kopi itu ke dalam renungannya
Biar dia tahu aku tidak tahu harus menyebutnya apa
Aku yang berbicara tanpanya

Wednesday, May 14, 2025

Aku dan kopi

Dalam sepi, aku dan secangkir kopi
Duduk diam dalam kelam
Hela nafas tanpa kata merenungi
Tidak tahu apa jadi

Sibuk suara riuh malam itu
Toa, gelagat kambing-kambing dan nyamuk
Berisiknya menusuk merusak kantuk
Apa salahnya aku dan rasa mengganggu?

Siapa tahu, apa yang akan menghampiri
Di hari masa-masa menghabisi
Aku yang tidak muda lagi
Menghadapi deru dari langit ini

Monday, May 12, 2025

Bukan Hujan Ingkar Janji

Aku yang tidak janji, bukan hujan yang menepi
Rasa candu itu enggan kembali
Meski rindu datang membasahi hati
Meski tanpa ucap takut sendiri

Bukan siapa yang menemani
Cinta itu pupus dihantami badai malam ini
Aku yang tidak janji, bukan hujan yang gagal membawanya kembali
Hanya saja rasa itu telah lama pergi

Gemuruhnya tak sampai sama sekali
Bagaimana mungkin masa lalu bisa dicumbui?
Meski dirangkai dan dipupuk erat dalam mimpi
Aku yang tidak merasa lagi, bukan hujan yang ingkar janji

Tuesday, May 6, 2025

Pada akhirnya

Pada akhirnya aku sampai pada pemahaman

Kepergianmu dan diriku yang masih sendiri

Semua derai dan sikap diam memandangi malam

Bagaimana bisa kuajukan pertanyaan mengenai hal itu?


Sejujurnya tidak ada yang tahu

Aku, kamu adalah kita di masa lalu

Di awal bertemu, rindu yang menyatu

Apakah kita akan bertemu meski sebagai tamu?


Karena rasa itu masih mengikuti

Sedang dirimu tidak lagi ada di sampingku

Tidak ada yang tahu bagaimana rasa itu menyatu

Bukankah aku dan dirimu masih dalam semesta satu?


Kita akan jadi dua orang yang manis jika masih

Membicarakan hal-hal tanpa arah

Tanpa saling mengungkapkan apa yang mengganggu perasaan

Bagaimana caranya membawamu kembali sedang kau tiada lagi?

Thursday, September 17, 2020

Rimbun

Kita rimbun menghangatkan semesta
Ruang sendu dibalik tangis berdua
Semenjak senja menelan bahagia
Ada suara sumbang memanjakkan derita
Ada luruh mengiris batin yang menjauh
Sempat tempat duduk arah jatuh
Terengah napas sambil menunduk
Hanya kita sesak remuk menandai hari
Mengapa tidak jatuh saja?
Biar selesai, biar luka tidak lagi mengintai
Sebilah bulan tajam menunggu sayatan
Saat malam, saat senyap, riuh enggan terdiam

Wednesday, June 10, 2020

Reha teman seperjalanan

Dia sedang sakit, yang bahkan aku tidak berani memintanya bersabar
Teman seperjalan yang diam-diam aku rindukan
Kala jalan bareng menyiapkan masa depan
Pembicaraan tak jelas namun menyenangkan
Separuh kenangan saling terbagi
Dia yang kadang mampir dalam mimpi
Seseorang yang aku tidak tahu bisa menjadi sangat berarti

Kita ini apa?