Skip to main content

KETAHANAN NASIONAL

MKU/MKDK
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
RESUME
KETAHANAN NASIONAL
Disusun Oleh:
1. Nama disusun berdasarkan Abjad teratas’
2. Nama
3. Nama
4. Nama
5. Nama



UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

KETAHANAN NASIONAL

A. Latar Belakang, Konsepsi, dan Kondisi Ketahanan Nasional

1. Latar Belakang
Katahan nasional merupakan konsepsi yang yang dirumuskan dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia dalam membina kehidupan nasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam banhasa Inggris ketahanan nasional biasa di indikasikan dengan istilah “nasional recilience”. Ketahanan nasional diartikan sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari dalam amupun luar, langsung maupun tidak langsung yang membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Tantangan kehidupan dari waktu kewaktu semakin berkembang sehingga kondisi ketahanan nasional haus merupakan dinamis, yang selalu berkembang sesuai dengan tantangan yang dihadapi. Upaya pertahanan kelangsungan hidup menyangkut dua aspek, yaitu dimensi kesejahteraan (prosperity) yaitu pemenuhan kebutuhan hidup yang layak dan dimensi keamanan (security) yaitu rasa aman, bebas dari segala bentuk ancaman. Oleh karena itu ketahanan nasional pada hakikatnya konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Gagasan pokok ketahanan nasional adalah bahwa suatu bangsa hanya dapat mempertahankan kelangsungan hidupp jika bangsa yang bersangkutan memiliki kemampuan dalam menghadapi tantangan.
2. Landasan Ketahanan Nasional
a. Landasan Idiil
Landasan Idiil ketahanan nasioanal adalan Pancasila sebagai dasar falsafah dan Ideologi negara.
b. Landasan Konstitusional
Ketentuan dan segala kaidah yangmenjadi pedoman mengembangkan pemikiran didasarkan pada landasan konstitusional yang tidak lain adalah UUD 1945.
c. Landasaan visional
Landasan visional ketahanan nasional adalah Wawasan Nusantara yang memberikan pedoman cara pandang yang benar tentang diri bangsa Indonesia dengan segala kondisi obyektifnya.
3. Ketahanan Nasional senagai Suatu Kondisi, sebagai Konsepsi dan Model Berfikir
Selain sebagai gambaran tentang kondisi kehidupan nasional dalam menghadapi tanatangan ketahanan juga merupakan konsep pemikiran tentang pengelolaan kehidupan nasional serta menyeluruh. Sebagai kondisi, ketahanan nasional memberikan gambaran tentang keadaaan yang harus terwujud agar kita sebagai suatu bangsa dapat mempertahankan kelangsungan hidup nasional, membangun kejayaan nasional dan mewujudkan tujuan nasioanl yang telah ditetapkan. Sebagai konsepsi, ketahan nasional merupakan sistem pemikiran mengenai pengaturan dan penyelenggaraan kidupan nasioanal untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mewujudkan tujuan nasional. Sebagai model berfikir, ketahanan nasional merupakan pemikiran yang memandang kehidupan nasional sebagai suatu kesatuan aspek alamiah dan aspek sosial yang saling berinteraksisatu sama lain dalam mewujudkan tujuan nasional.

B. Pokok- Pokok pikiran tentang Ketahanan
1. Pendekatan Asta Gatra
Pendekatan Asta Gatra yaitu pendekatan yang melihat kehidupan nasioanal sebagai sebuah Nasionalsistem yang terdiri dari 8 gatra yang saling mempengaruhi. Delapan gatra itu meliputi aspek alamiah (tri-gatra) dan aspek sosial (panca-gatra).
a. Aspek Alamiah (tri-gatra)
Meliputi letak geografis negara, kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk.
b. Aspek Sosial (Panca-Gatra)
Melipti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Sebagai insan yang berbudaya menusia menjalin hubungan dengan Tuhan dan alam sekitarnya dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya:
 Hubungan manusia dengan Tuhannya (kepercayaan)
 Hubungan manusia dengan cita-cita bersama (ideologi)
 Hubungan manusia dengan kekuasaan (politik)
 Hubungan manusia dengan pemenuhan kebutuhan (ekonomi)
 Hubungan manusia dengan masyarakat (sosial)
 Hubungan manusia dengan rasa aman (hankam)
2. Pendekatan Kesejahteraan dan Pendekatan Keamanan
Kesejahteraan dan keaman merupakan dua unsur yang berbeda. Dimana seorang yang hidup terpenuhi segala kebutuhannya belum tentu merasa aman. Sebailknya seseorang yang hidupnya tidak terpenuhi terkadang merasa aman. Oleh karean itu dalam mewujudkan ketahanan nasional dilakukan dengan menyelaraskan kesejahteraan dan keamanan. Pendekatan kesejahteraan dan keamanan tergantung pada dimensi waktu dan spektrum ancaman yang terjadi.
3. Model Berfikir Komperhensif Integral
Model berfikir komperhensf integral yaitu model berfikr yang memandang, menyikapi, dan berusaha menyelesaikan setiap masalah yang timbul dengan memperhatikan keterkaitan berbagai aspek secara keseluruhan dan menyatu. Sisitem adalah suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam rangka mencapai tujuannya.

Comments

Popular posts from this blog

Sang Penyair Mustafa Lutfi Al Manfaluthi

Sang Penyair "Allah Maha Pembuka Pintu Hati" Aku akan bahagia karena aku adalah sang penyair, seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya. Ia akan merasakan kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya, menampakkan perasaan jiwa yang bukan suara hatinya. Ia berperan sebagai orang 'gila', padahal ia cerdas. Berperan sebagai pengecut, padahal ia berani. Berperan bahagia padahal ia... menderita. Ia juga dapat berperan sebagai pecinta, yang menekan getaran cinta dihati untuk kebahagiaan orang lain. Ia akan mendengar suara kalbuku yang terucap dari mulutmu, merasakan jiwa dan ruhku dari tubuhmu. Meminum perasaan sukmaku dengan gelasmu, menyanyikan irama laguku dari kenyaringan suaramu. Aku hidup bebas, tertawa dan menangis sesuka hatiku. Bebas mengatur langkah-langkahku, mengangkat kepala dan berahasia, serta menulis kasidah sesuka hatiku. Aku juga bebas meninggalkan karya-karyaku tanpa harus menyesal. Aku bebas melahirkan kasidah tanpa tergantung pujian da

SYAIR CINTA LAILA MAJNUN

SYAIR CINTA LAILA MAJNUN Part I Kerabat dan handai- taulanku mencela Karena aku telah dimabukkan oleh dia Ayah, putera- putera paman dan bibik Mencela dan menghardik aku Mereka tak bisa membedakan cinta dan hawa nafsu Nafsu mengatakan pada mereka, keluarga kami berseteru Mereka tidak tahu, dalam cinta tak ada seteru atau sahabat Cinta hanya mengenal kasih sayang Tidakkah mereka mengetahui? Kini cintaku telah terbagi Satu belahan adalah diriku Sedang yang lain ku berikan untuknya Tiada tersisa selain untuk kami Wahai burung- burung merpati yang terbang diangkasa Wahai negeri Irak yang damai Tolonglah aku Sembuhkan rasa gundah- gundah yang membuat kalbu tersiksa Dengarkanlah tangisanku Suara batinku Waktu terus berlalu, usia makin dewasa Namun jiwaku yang telah terbakar rindu Belum sembuh jua Bahkan semakin parah Bila kami ditakdirkan berjumpa Akan kugandeng lengannya Berjalan bertelanjang kaki menuju kesunyian Sambil

REPRODUKSI KARYA ILMIAH

REPRODUKSI KARYA ILMIAH Reproduksi karya ilmiah merupakan bentuk karya ilmiah yang disusun atas dasar karya ilmiah yang sudah ada. Dimana digunakan untuk menggubah karya ilmiah yang sudah ada, baik dalam bentuk ringkasan, ikhtisar maupun resensi buku. Bentuk reproduksi ilmiah antara lain: 1.       Ringkasan, Ikhtisar, Sinopsis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung makna: a.        Sinopsis n ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama- sama dengan karangan asli ynag menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi. b.       Ringkasan: hasil meringkas; ikhtisar; singkatan cerita, dll. c.        Ikhtisar: n pandangan secara ringkas, ringkasan. Jadi pada dasarnya ringkasan, ikhtisar dan sinopsis sama. Hanya saja terjadi perbedaan dalam penggunaan kata- kata tersebut. Sinopsis adalah bentuk meringkas yang mana berasal dari karya ilmiah yang panjang. Biasanya digunakan untuk ringkasan berupa karya fiksi. Ringkasan sendiri sebagai hasil meringkas miniatur karangan