Sunday, January 25, 2015

Too Young to Worry

Terlalu Muda untuk Khawatir

Kau perlu tahu umurku sekarang baru 22 tahun
Aku tidak mau tua sebelum waktunya
Jika kau sadar, kekhawatiran dan masalah tak akan ada habisnya di dunia ini
Tak perlu berpikir terlalu keras dan mengganggu diri sendiri
Hanya perlu berusaha dan memikirkan hal-hal yang membahagiakan, sekalipun luka mengintai
Sakit itu biasa dan buatlah sebiasa mungkin sampai tidak akan ada pilihan selain bahagia
Memori dengan segenap rasanya pernah dirasakan, jangan khawatir

Jangan khawatir,

Saturday, January 24, 2015

JIKA MALU

Jika Malu

Aku tidak pernah berpikir ataupun sadar untuk dihidupkan di sini
Apapun alasannya, aku tidak pernah merasa membuat perjanjian kehidupan dengan Tuhan
Sekalipun pada kenyataannya begitu, mungkin aku tidak sadar
Dan maafkan, karena aku memang benar-benar tidak tahu
Aku akan bertanya pada Tuhan

Jika malu, katakan saja kita tidak saling mengenal
Anggap saja aku sudah tidak ada di sini, bilang saja aku main ke bulan lalu jatuh dan menghilang ditiup angin
Jika malu, pikirkan saja bahwa aku gadis goblok yang tidak bisa diatur dan pantas mati
Anggap saja aku tidak mengikuti kata keluarga yang kupikir selamanya benar ini
Jika malu, katakan saja padaku, aku akan menghilang secepatnya tanpa harus kau mencari alasan kepergianku
Tanpa harus kau menanggung malu sepanjang aku ada dan bahkan ketika aku menghilang

Maafkan, karena aku hanya bisa berusaha tanpa bisa menulis jalan hidup seperti yang Tuhan lakukan
Aku menyesal menjadi bagian yang memalukanmu
Karena ketidakmampuanku dan kegoblokanku kau menjadi malu
Katakan sekali saja, agar aku memiliki alasan untuk menghilang
Bahwa kau malu dan tak ingin melihatku
Bahwa bahwa bahwa aku tak pantas menjadi bagian keluarga ini

Aku menyesal, karena aku tidak bisa menuruti keinginanmu menjadi apa yang kau mau
Kecewa hatiku juga menyesal menjadi bagian yang tidak dihargai
Tidak diberi kebebasan, mau hidup atau mati, aku sungguh menyesal
Bilang saja bahwa ini salahku dan bilang saja aku kurangajar
Dan aku akan menguap tanpa lagi meninggalkan malu

Tuesday, January 20, 2015

BLOG SAHABATKU

Blog adalah Sahabaku

Dulu aku tak berencana menulis sebuah hal di blog
Aku berpikir aku hanyalah gadis goblok dengan segala yang menimpanya
Aku tidak pandai menulis dan membuat agar blogku terlihat keren dan diperhitungkan oleh orang bahwa aku tak segoblok itu.

Namun aku sadar, aku minta maaf padamu blog karena sekarang kau harus menjadi temanku.
Suka, duka, bahagia, senyuman, tangisan, dan apapun itu aku akan sering mengatakannya padamu
Percayalah aku masih waras, sekalipun agak goblok.
Aku merasa aku kadang membutuhkan tempat yang dapat mendengarkan aku.
Tempat yang bisa untukku bercerita tentang kebahagiaan ataupun penderitaan yang terjadi padaku
Tempat yang bahkan tak orang lain lakukan untukku
Dan salahku, aku tidak akan mengharapkan orang lain lagi.

Maaf jika terkadang aku menangis dihadapanmu,
Itu adalah hal yang tak pernah aku lakukan dihadapan orang, aku merasa orang tak bisa menerimaku begitu
Sebagaimana sifatnya, aku sadar bahwa hanya kabar yang membahagiakannya yang ingin ia dengar
Oleh karena itu aku membutuhkanmu blog, bagaimanapun ceritaku padamu kau adalah sahabat yang baik.
Kau tak pernah menolakku, mengolokku, atau mencampakkanku ketika aku dalam masalah, bahkan kau ikut tersenyum bahagia ketika aku bersemangat.

Kau tahu dan sangat baik karena tak ada orang yang mengerti padaku

HOMES

Rumah...

Dari dulu aku berpikir bahwa rumah adalah hal yang sangat indah.
Namun terkadang, aku merasa menjadi sebuah benalu yang sekarat.
Kau mungkin akan bertanya,,,
Kenapa? Bukankah rumah adalah tempat yang bisa menerimaku apa adanya?
Bukankah rumah adalah tempat ramah dalam berterus terang?
Ya,,, mungkin kau pikir begitu, dulu akupun berpikir begitu.
Tapi terkadang berpikir bahwa aku tidak diterima baik di rumah.
Bukan tanpa sebab aku berpikir seperti itu, tapi rumah membuatku merasa begitu.

Terkadang aku berpikir, sangat ironis bagiku.
Sebagai orang yang selama hidupnya berjuang agar ia dapat merasakan bahagia di rumah,
Ini adalah luka berat, yang bahkan aku tak pernah berpikir apa yang bisa menyembuhkan luka ini.
Aku selalu menyemangati hidupku ini sendiri, aku hanya berjuang agar memiliki alasan untuk hidup lebih lama lagi.
Namun, terkadang bahkan rumah tidak membuatku merasa bisa untuk aku jadikan alasan.
Lalu, apalagi  yang harus kupikirkan?
Aku ingin berakhir, tapi aku masih berpikir untuk tidak berakhir di rumah.

Sebagai benalu, aku tidak ingin menambah beban lebih banyak lagi.
Kadang aku berpikir untuk membuat penghabisan tanpa rumah tahu tentang hal ini.
Aku harus menghilang seperti sebuah buih tanpa meninggalkan jejak.
Jika rumah tidak tahu tempatku mengadu ini, pastilah tidak akan tercium apa yang menimpaku.
Karena terkadang aku merasa rumah tak membuatku nyaman dan merasa terlindungi dari segala nestapa.
Malah terkadang, banyak nestapa yang diperlihatkan kepadaku dan melukai hatiku.
Karena terkadang, aku merasa rumah tidak seramah saat pertama kali aku di sana.
Aku tidak lagi punya alasan, lalu apalagi sekarang?

Apa aku terlihat seperti seorang gadis nestapa yang tengah putus asa?
Aku memuji untukmu Tuhan, karena kau tahu apa yang selalu menimpaku,  dan aku berusaha untuk tetap terjaga.
Semoga selamanya aku bisa terlihat olehMu, dengan segala hal yang ada padaku.

KELUHAN YANG DIAM

Keluhan yang Diam

Aku tidak akan mengatakan bahwa hidup ini akan indah selamanya.
Tapi hidup ini juga tak selamanya akan pedih.
Kata Tuhan, itu agar terjadi keseimbangan yang adil di dunia.
Tentang keluhan, aku yakin setiap orang punya.
Akan menjadi hal yang aneh jika, kau mengeluh tentang hidup orang lain bukan dirimu sendiri.
Jika kau benar-benar muak padaku, tentang semua ini.
Bukankah kau seharusnya memikirkan betapa aku lebih muak dari apa yang kau pikirkan.
Kau harusnya berpikir, hatiku ini penuh luka.

Bukan karena aku tidak pernah mengeluh, bukan berarti aku tidak punya hal itu.
Aku hanya berusaha, agar tidak terlihat sangat menyedihkan bagiku.
Tak seperti kau, aku tak punya penyemangat saat aku terluka.
Aku hanya takut jika aku kehilangan diriku.
Hanya hatiku yang akan menangis, tanpa perlu mata ini menitikan air mata kesedihan.
Aku merasa seperti bintang di langit, bahkan jika ia jatuh dari ketinggian, orang hanya akan melihat keindahannya, tanpa tahu ia akan terluka dan berakhir.
Bukankah aku tak harus menangis? Karena bahkan tidak akan ada yang merasa kehilangan jika aku pergi.

Aku hanya perlu menyimpannya sendiri.

Friday, January 16, 2015

DULUKU SEKARANG

Banyak hal dari masa laluku tapi hanya sedikit yang bahkan mencoba ikut dalam masa depanku ini. Hal yang tidak dapat dikatakan jika aku ungkapkan pada orang lain. Mereka tidak akan bisa menerima apa yang aku katakan, dan aku berusaha agar tidak menyakiti semua orang. Jika kau mengira hal ini, adalah hal yang baru aku rasakan, kau salah. Aku merasakan hal ini sejak saat aku mengenal 3+5, dan sampai sekarang saat hal itu datang lagi menghampiri aku, aku merasa dejavu pada masa laluku. Jika aku ungkapkan padamu, apa kau tidak akan menghardikku? Maukah kau menerima aku? Beberapa pertanyaan yang semakin lama semakin membuatku tidak bisa mengungkapkannya dan hanya menyimpannya sendiri.

Kau tahu, menyimpan hal ini bukanlah perkara mudah. Kupikir ini sudah belasan tahun yang lalu, kala pertama kali aku mengalami hal ini. Sebuah hal yang membuatku bingung, dan sulit mencari jawaban yang hingga kini tak ku dapat. Menahannya hingga saat ini, membuatku menjadi orang yang aneh dan tidak berani mengatakan apa-apa. Jika aku mengungkapkannya, maka itu adalah akhir dariku. Bahkan aku tidak bisa memastikan, bahwa ada orang yang akan mengerti tentang hal ini. Aku hanya mengerti, bahwa aku harus membiarkan hal ini hanya aku yang tahu dan mengerti keadaan ini.

Dari tahun, ke tahun aku berharap hal ini tidak terulang lagi dan lagi. Tapi, hal ini bahkan terulang setiap harinya, dan aku hanya mengatakan, ini bukanlah apa2. Aku telah mencoba menghindari apapun yang berhubungan dengan hal ini, tapi hal ini datang sendiri sekalipun aku tidak memperdulikannya. Kadang aku berpikir, kenapa harus hal ini, bukankah banyak hal lain yang dapat aku alami. Sepanjang ini, aku terus berusaha untuk menghindar dan pergi dari hal ini. Kau tahu rasanya seperti apa? Seperti orang yang harus melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginannya, dan harus membunuh keinginan hatinya. Sakitnya luar biasa ketika hal ini datang, dan aku hanya bisa diam dan meratapi hal ini.

DULUKU SEKARANG

Banyak hal dari masa laluku tapi hanya sedikit yang bahkan mencoba ikut dalam masa depanku ini. Hal yang tidak dapat dikatakan jika aku ungkapkan pada orang lain. Mereka tidak akan bisa menerima apa yang aku katakan, dan aku berusaha agar tidak menyakiti semua orang. Jika kau mengira hal ini, adalah hal yang baru aku rasakan, kau salah. Aku merasakan hal ini sejak saat aku mengenal 3+5, dan sampai sekarang saat hal itu datang lagi menghampiri aku, aku merasa dejavu pada masa laluku. Jika aku ungkapkan padamu, apa kau tidak akan menghardikku? Maukah kau menerima aku? Beberapa pertanyaan yang semakin lama semakin membuatku tidak bisa mengungkapkannya dan hanya menyimpannya sendiri.

Kau tahu, menyimpan hal ini bukanlah perkara mudah. Kupikir ini sudah belasan tahun yang lalu, kala pertama kali aku mengalami hal ini. Sebuah hal yang membuatku bingung, dan sulit mencari jawaban yang hingga kini tak ku dapat. Menahannya hingga saat ini, membuatku menjadi orang yang aneh dan tidak berani mengatakan apa-apa. Jika aku mengungkapkannya, maka itu adalah akhir dariku. Bahkan aku tidak bisa memastikan, bahwa ada orang yang akan mengerti tentang hal ini. Aku hanya mengerti, bahwa aku harus membiarkan hal ini hanya aku yang tahu dan mengerti keadaan ini.

Dari tahun, ke tahun aku berharap hal ini tidak terulang lagi dan lagi. Tapi, hal ini bahkan terulang setiap harinya, dan aku hanya mengatakan, ini bukanlah apa2. Aku telah mencoba menghindari apapun yang berhubungan dengan hal ini, tapi hal ini datang sendiri sekalipun aku tidak memperdulikannya. Kadang aku berpikir, kenapa harus hal ini, bukankah banyak hal lain yang dapat aku alami. Sepanjang ini, aku terus berusaha untuk menghindar dan pergi dari hal ini. Kau tahu rasanya seperti apa? Seperti orang yang harus melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginannya, dan harus membunuh keinginan hatinya. Sakitnya luar biasa ketika hal ini datang, dan aku hanya bisa diam dan meratapi hal ini.

Thursday, January 1, 2015

Biarkan Aku Marah

Ketika aku berpikir aku merasa bising
Aku ingin marah, tapi tak boleh itu kataNya
Aku ingin menangis, tapi tak boleh itu kataNya
Aku tak boleh apa apa, membuatku menangis
Bolehkah aku minta

Kita ini apa?