Skip to main content

Tour Kudus-Pemalang Seorang Diri

Begini, awal cerita mungkin ini bisa disebut berani, tapi tidak dengan nekad. Ini menjadi perjalanan tergila saat melakukan tour dari Kudus ke Pemalang. Bayangkan, aku melakukan perjalanan naik motor matic kecil seorang diri. Maklum, aku kepalang janji kepada seorang kawan jika akan menghadiri pernikahannya di Pemalang.

Jadi aku persiapkan keberangkatan dari rumah sekitar pukul 8.30 wib. Hari ini aku terpaksa bolos kerja, bukan sehari tapi tiga hari menjadi agenda di luar kota. Tiga hari ku hitung, sehari bolos, sehari cuti, dan sehari hari liburku. Agak kurangajar tapi mau bagaimana lagi, maaf pak bos.

Sebelum keberangkatan, dua hari lalu motorku sudah di service. Semua sudah di cek lewat bengkel langganan babe. Ngomong-ngomong soal babe, mungkin terdengar aneh, anaknya perempuan pergi jauh-jauh sendiri tapi tidak dilarang. Sebenarnya sejak dulu anaknya ini memang sering pergi ke luar kota baik sendiri maupun sama temen. Jadi sudah hafal betul, kalau anaknya mau pergi pasti pergi. Tapi tetep, pesannya selalu hati-hati.

Kembali ke touring. Perjalanan dari Kudus ke Semarang sekitar dua jam, aku sempat muter-muter tidak jelas di area Pasar Johar. Meskipun bertahun-tahun lewat sana, namun tetep akan kesasar jika jalan Kota Tua ditutup, itulah yang terjadi hari ini. Akhirnya setelah tanya-tanya orang, ketemu dengan jalan ke arah Tugu Muda.

Aku susuri jalan dari Kendal-Batang-Pekalongan-Pemalang. Namun cukup sedih jika mengetahui jalan pantura Pemalang yang benar-benar sangat rusak. Jalan bergelombang di semua sisinya, nyaris tidak ada yang tidak rusak. Perlahan aku kurangi kecepatan.

Sampai ke salah satu hotel di tengah kota Pemalang, aku menyebutnya alakadar hotel. Karena hanya ada dua bed busa dan kipas angin, maklum harganya murah cuma 94 ribu per malam.

Oh ya lupa, aku janjian dengan teman se-kos Ikacil yang juga on the way pakai kereta api dari Tangerang. Jam 1 malam nanti, aku harus menjemputnya di Stasiun Pemalang. Singkat cerita, Ikacil aku jemput, terus sampai kamar cuap cuap sampai jam 3 pagi. Maklum kami ketemu setahun belum tentu sekali.

Sekitar pukul 6 pagi kami jalan-jalan ke Pantai Widuri, tempatnya dekat dari alun-alun Pemalang. Gas motor, berangkat sampai sana pantai masih sepi. Kami nongkrong tak jelas, sambil lihat ombak pagi yang berdebur-debur membuat mellow hati ini.

Pantainya lumayan indah, pasirnya hitam tapi lembut. Cuma sayang agak sedikit kotor. Tapi mending saat pagi, cuaca mendukung untuk bernostalgia dengan Pemalang.

Kami janjian dengan mbak kos Depi yang pagi-pagi berangkat dari Brebes untuk sama-sama ke pernikahan Intan. Mbak Depi sampai dan aku belum mandi, ngantuk gara-gara semalam cuap-cuap. Akhirnya kami ke nikahan Intan. Selamat!

Kami, maksudnya aku dan Ikacil dengan pedenya memutuskan memperpanjang liburan gak jelas ini untuk ke Bumijawa, khususnya Guci. Berbekal tekad kuat dan pengalaman beberapa tahun lalu pernah ke sana. Kami mencoba dejavu,

Dari Pemalang, Tegal, Slawi masih aman. Sampai di Bumijawa, aku lupa letak rumah Xadong di sebelah mana? Kami sempat muter-muter gak jelas. Bahkan hampir salah jalan yang jauh banget. Aku telfon Xadong, dengan susah payah ketemu usai sasar menyasar.

Semalam kami nginap di rumah Xadong, cuap-cuap lagi. Lama gak ketemu, tapi ekspresi kayak orang yang baru kemarin ketemu. Begitulah, gak ada basa basi di antara kami. Kayak anak kos pulang ke kos, gak ada surprise atau jaim-jaiman.

Pagi-pagi kami berangkat, hari Minggu. Dingin Guci itu memang kebangetan. Naik motor yang cuma 20 kilometer per jam, dinginnya sampai gigit gigi. Nahannya sampai..  Amazing pokoknya dingin di sana. Ngetik di hp jadi serba lambat, dingin memang memperlambat kinerja motorik.

Niat mau mandi tak jadi, lihat wisatawan jadi ngeri. Padat, sesak pengunjung. Dulu waktu aku kesana, Guci sepi banget. Mungkin karena bukan hari Minggu kali ya. Xadong punya inisiatif ngajak ke Bukit Bintang.

Sekitar 10 menit sampai di Bukit Bintang, tempat sepi banget jauh dari peradaban manusia. Bukit bawahnya jurang, tapi pemandangannya gak ada tandingannya. Bayangkan dari sini kita bisa lihat Gunung Slamet segitu gagahnya dikelilingi bukit-bukit yang besar. Pastinya lagi, bisa lihat rumahnya Xadong yang kecil.

Beberapa saat kami bertiga bicara tentang banyak hal. Tahu lah soal cewek-cewek mandiri yang kebanyakan pikiran. Hehehe... Sudah siang, waktunya pulang. Aku harus ke Kudus dan Ikacil pulang ke Tangerang.

Jam 12an aku dan Ikacil sampai di Stasiun Tegal, kami masih sempat makan mie ayam di sekitar stasiun. Tahu, rasanya enak banget mie ayam ceker. Kami berdua sepakat, mie ayam ini enak. Kami akhirnya berpisah di stasiun, entah kapan lagi jumpa.

Perjalanan pulang dari Tegal-Kudus oke saya lalui seorang diri. Doa saya cuma satu, semoga selamat sampai rumah. Dari Tegal-Pemalang lancar, di Pekalongan macetnya nauzubillah panjangnya. Akhirnya aku ngebut biar gak kemalaman saat di alas roban Batang. Maklum kalau sampai malam dan naik motor sendiri, ngeri-ngeri sedap.

Memasuki Kendal mulai senja, mulai ketar-ketir tapi alhamdulillah selamat melewati Kendal. Sampai di Semarang sudah bahagia, meski belum sampai Kudus tapi Semarang itu sudah seperti rumah kedua. Empat tahun di sana, rasanya aman kalau sampai sana.

Kugeber motor ke Demak hingga Kudus. Sampai Demak macet gak ketulungan. Hampir satu jam bergelut di jalan pantura. Mampir ngopi di salah satu supermarket. Lusuh, kotor, bawa tas besar, duh dilihat orang kayak habis minggat saja.

Aku lanjut ke Kudus. Berdoa agar tidak ada pengganggu atau wujud-wujud lain mengingat sudah gelap. Kadang-kadang takut juga, karena sendiri. Jalanan sepi, ngebutnya makin menjadi-jadi. Syukur jam 9an lebih sampai rumah, dan besok siap-siap nyuci!

#semangat!

Comments

Popular posts from this blog

Sang Penyair Mustafa Lutfi Al Manfaluthi

Sang Penyair "Allah Maha Pembuka Pintu Hati" Aku akan bahagia karena aku adalah sang penyair, seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya. Ia akan merasakan kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya, menampakkan perasaan jiwa yang bukan suara hatinya. Ia berperan sebagai orang 'gila', padahal ia cerdas. Berperan sebagai pengecut, padahal ia berani. Berperan bahagia padahal ia... menderita. Ia juga dapat berperan sebagai pecinta, yang menekan getaran cinta dihati untuk kebahagiaan orang lain. Ia akan mendengar suara kalbuku yang terucap dari mulutmu, merasakan jiwa dan ruhku dari tubuhmu. Meminum perasaan sukmaku dengan gelasmu, menyanyikan irama laguku dari kenyaringan suaramu. Aku hidup bebas, tertawa dan menangis sesuka hatiku. Bebas mengatur langkah-langkahku, mengangkat kepala dan berahasia, serta menulis kasidah sesuka hatiku. Aku juga bebas meninggalkan karya-karyaku tanpa harus menyesal. Aku bebas melahirkan kasidah tanpa tergantung pujian da

SYAIR CINTA LAILA MAJNUN

SYAIR CINTA LAILA MAJNUN Part I Kerabat dan handai- taulanku mencela Karena aku telah dimabukkan oleh dia Ayah, putera- putera paman dan bibik Mencela dan menghardik aku Mereka tak bisa membedakan cinta dan hawa nafsu Nafsu mengatakan pada mereka, keluarga kami berseteru Mereka tidak tahu, dalam cinta tak ada seteru atau sahabat Cinta hanya mengenal kasih sayang Tidakkah mereka mengetahui? Kini cintaku telah terbagi Satu belahan adalah diriku Sedang yang lain ku berikan untuknya Tiada tersisa selain untuk kami Wahai burung- burung merpati yang terbang diangkasa Wahai negeri Irak yang damai Tolonglah aku Sembuhkan rasa gundah- gundah yang membuat kalbu tersiksa Dengarkanlah tangisanku Suara batinku Waktu terus berlalu, usia makin dewasa Namun jiwaku yang telah terbakar rindu Belum sembuh jua Bahkan semakin parah Bila kami ditakdirkan berjumpa Akan kugandeng lengannya Berjalan bertelanjang kaki menuju kesunyian Sambil

REPRODUKSI KARYA ILMIAH

REPRODUKSI KARYA ILMIAH Reproduksi karya ilmiah merupakan bentuk karya ilmiah yang disusun atas dasar karya ilmiah yang sudah ada. Dimana digunakan untuk menggubah karya ilmiah yang sudah ada, baik dalam bentuk ringkasan, ikhtisar maupun resensi buku. Bentuk reproduksi ilmiah antara lain: 1.       Ringkasan, Ikhtisar, Sinopsis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung makna: a.        Sinopsis n ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama- sama dengan karangan asli ynag menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi. b.       Ringkasan: hasil meringkas; ikhtisar; singkatan cerita, dll. c.        Ikhtisar: n pandangan secara ringkas, ringkasan. Jadi pada dasarnya ringkasan, ikhtisar dan sinopsis sama. Hanya saja terjadi perbedaan dalam penggunaan kata- kata tersebut. Sinopsis adalah bentuk meringkas yang mana berasal dari karya ilmiah yang panjang. Biasanya digunakan untuk ringkasan berupa karya fiksi. Ringkasan sendiri sebagai hasil meringkas miniatur karangan