Friday, November 15, 2019

Reha XIIXII

Saat itu dia menyuruhku keluar
Aku melihatnya menangis melalui sudut kaca depan pintu rumah sakit
Sekelebat tak berani menatap
Aku biarkan jika itu mampu mengurangi beban rasa yang dipikulnya
Hal yang ingin ku tahu bagaimana caranya agar terbagi padaku
Sesekali dia menoleh dan kubalikkan badan agar dia tetap menyangka aku tidak melihat
Air matanya membasahi ujung rambut sampingnya tidur
Buru-buru dia hapus agar tidak berbekas dan ketahuan olehku
Aku berdiri di samping pintu penuh sunyi sembunyi
Lorong tempat itu kali pertama aku menangis kembali
Dan marah pada Tuhanku
Maafkanlah aku

No comments:

Post a Comment

Kita ini apa?