Pengadilan
Apa yang sedang kau lakukan sekarang?
Apa gunanya menangisi jasad yang diam kini?
Perlukah penyesalan dirasakan oleh kerasnya hati itu.
Akhirnya jiwa itu kau layangkan surat pemanggilan
Akhirnya nestapa diantara kita kau ungkap juga
Ketika keluguan menghilang diantara kita
Suatu hari aku tidak akan diketahui sebagaimana benarnya
Jika kau terima penjelasan dariku dalam surat ini
Maka, pastilah aku tidak lagi berada di sampingmu
Pastilah aku telah kau kubur dengan kerasnya hatimu
Lalu seberapa adilnya ini untukku?
Pengadilan inikah yang kau benarkan, Tuanku.
Aku tepati janjiku untukmu, lalu kini kau mengingkari ucapanmu itu
Sejarah akan menulisku sebagai bangkai yang kurangajar
Tanpa hal yang aku, Tuhan, dan ketidakpercayaanmu itu
Lalu, apa yang membenarkanmu atas pengadilan ini?
Apa yang menjadikan kebenaran dimatamu sebagai kebenaran hakiki?
Wahai Tuanku yang aku sayangi.
Comments
Post a Comment