Sebuah tenda mengingatkanku
Bahwa aku memulai malam itu sendiri
Bahwa aku memukul mundur malam
Aku merayu hujan untuk tidak turun
Meredamkan hati agar tidak dikoyak takut
Aku menggantungkan diriku pada kegelapan
Tanpa yang ku sebut teman,
Yang ternyata hanya datang karena kepentingan
Aku berjalan dalam keheningan
Mampus, pikirku bila binatang menerkam badan
Aku akan hilang bersama malam penuh kesunyian
Dan mungkin semalam suntuk akan ngobrol dengan tuhan
Comments
Post a Comment