Jika bom atom pertama jatuh di hiroshima
Jepang hancur lebur tak bersisa
Maka bom juga jatuh tepat di atas kepalaku
Rintihannya tak akan sampai di telingamu
Sejak surat undangan berwarna biru penuh cinta kau layangkan
Entah aku harus bersyukur
Atau melepas tangisan pada bumi
Dukanya kapan ia akan sembuh
Hidup dan kopi akan sama pahitnya kini
Yang ku sebut gula, rupanya bukan milikku
Comments
Post a Comment