Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Sajak cinta

Sajak cinta Segala perasaan tersimpan dalam hati Ketika kasih membara, pastilah ungkapannya mengalahkan ribuan bahasa cinta Diperdengarkan penuh suka cita Ketika amarah di dada, pastilah keras menahan agar kasihnya tidak terluka Siapa yang tahu derita itu kecuali dirinya

Kepada Sebuah Hati

Kepada sebuah hati Berbicara tentang rasa Jika kau tak bisa melupakanku, akupun begitu Jika kau tak ingat aku, aku tetap rindu Jika kau dengan lainnya, kembalilah Jika kau marah, aku akan mendengarmu Jika kau kecewa, maafkanlah aku Jika aku salah, hukumlah aku Jika waktu memihak, kita akan bertemu Berjalan susah payah Ditemani malam, dengan bintang Mari kita bahas arti dari itu Dan biarkan hati terdiam, terpaku oleh perasaan yang mengganggu

Adalah Kau

Kau adalah nada-nada indah para musisi Kau adalah kaitan syair merdu para penyair Kau adalah keharuman dari bunga-bunga di taman Kau adalah rayuan manis para pujangga Kau adalah cahaya dari kecantikan matahari Kau adalah bagian dari hati yang dirundung cinta Bagaimana mungkin aku bisa lepas dari kekuatan cintamu yang begitu besar menerpaku? Tuhan pun melihat derita yang aku rasakan oleh cintamu, Tuhan pun mendengar rintihan hatiku yang terluka, Tuhan pun merasakan bagaimana cinta ini membakarku, Bagaiman caranya agar kau tahu, jeritan hatiku ini, Tangisanku pada Tuhanku, aku berani melakukannya Kelak, hidupkan aku kembali Untuknya, hanya untuknya

Aku dan wajah

Aku dan wajah Aku adalah bentuk dari ketidakteraturan wajah Manusia tanpa perhatian dari siang Dan disia-siakan dengan sengaja oleh malam Wajah itu sepertinya aku kenal dari dulu Perlukah aku mengingatnya? Atau justru lebih baik aku mengingkarinya Aku penuh duka dan luka, tak sudi di terima Tak butuh belas hati atau sekedar kata-kata puji Kita, perlukah kita bicara dengan wajah berdua Dan lihat siapa punya kejernihan jiwa

Gadis Malaysia

Gadis malaysia Kali ini saya berikan lirik lagu yang menurut saya sangat indah, siapapun yang dipuji seperti lirik berikut ini pastilah sangat bahagia, termasuk saya. Judul lagunya Gadis Malaysia, --- Jangan kau tutupi, wajahmu sayang dengan sepuluh jarimu --- Baru pertama aku melihat gadis secantik kamu Berparas melati disanggul jelita Nur azizah, gadis malaysia memakai kebaya panjang berselendang sutera ungu Hatiku tergoda Boleh boleh tak boleh wajah adik ku pandang Boleh boleh tak boleh aku jatuh cinta --- Nur azizah, jangan malu Berikan kepadaku madu-madu asmara Semakin kupandang semakin haus pula cintaku --- Tutur sapa, tutur sapa dan bahasa menyentuh telingaku bagaikan serunai syahdu Jawaban cintamu seakan-akan ku tak percaya Ku akan persembahan sebuah rumah kecil berdinding bunga bunga untuk kita berdua Boleh boleh tak boleh wajah adik kupandang Boleh boleh tak boleh aku jatuh cinta --- Syair yang sangat indah, dan terima kasih bagi pencipta yang selalu men

Penyair

Selamat malam saudaraku, ku berikan penghargaan dan penghormatan setinggi2nya bagi para penyair dan para penggubah puisi di dunia ini. Yang membuat hujan seperti nyanyian cinta dan petir adalah gemuruh jiwa yang membara di dalamnya. Seseorang yang membuat kesengsaraan dan penderitaaan bagaikan keindahan rahmat yang diberikan Penciptanya. Yang menyebut dunia dengan penuh kegembiraan bagaimanapun bentuknya. Entah itu senyuman ataupun tangisan baginya adalah bahasa yang diturunkan Tuhan.

Teman

Berbicara soal teman, aku orang yang tidak pandai dalam berteman Aku banyak bertemu dengan orang bermacam-macam Tapi tidak banyak yang menjadi temanku Bisa dibilang aku tak punya banyak teman Hanya satu dua yang benar-benar berteman denganku Lainnya hanya datang karena memerlukan diriku Tak pernah ada pembicaraan, aku tidak suka Tak banyak yang cukup tahu hal tentangku Tak banyak yang tahu letak rumahku Mungkin bisa dibilang tidak ada teman yang mendatangi rumahku Kesepian bukan hal yang asing, justru sudah terbiasa Jadi kini aku merasa, teman sebenarnya buat apa Ya, seperti orang gila Aku lebih sering berbicara sendiri Atau menulis catatan kecil dalam blog sepeti ini Aku tidak punya teman untuk bicara Atau sekarang aku sudah tak butuh teman bicara Karena terbiasa

Tidak Merasa

Tidak Merasa Sudah cukup lama aku hidup di dunia ini Entah berapa banyak mimpi yang aku tulis di bumi Hampir putus asa mengejarnya Dulu dan sekarang kini tidak ada bedanya Aku mencari tahu Pada waktu yang lama itu Aku tidak merasa mengenal diriku Aku hilang arah lelah Demi gengsi mereka Demi mereka, aku tidak bisa bahagia Aku tidak merasa diriku berpijak di bumi Aku tidak bahagia Entah sekarang, kemana mimpiku berlari Satu demi satu aku merasa jauh Sedang Tuhanku tahu, aku mencoba Entah aku hidup untuk siapa Dan mengapa aku melakukannya Menghancurkan mimpiku dan menyerahkan hidupku Aku sedang menjatuhkan diriku sendiri Mungkin aku sedang menghancurkannya Tersisa sedikit mimpi, bisakah aku berjalan Bersama dengan diriku Atau mati tenggelam karena menderita

Masih Mencoba

Aku masih mencoba, Ketika aku memutuskan untuk melepaskan Lukanya tidak akan mampu sembuh Aku akan tersiksa selama hidupku Tak hanya sekali, justru berkali kali aku merasakannya Lalu aku diam menatap tanah Sudah seharusnya aku putus asa untuk melihat perwujudan itu Aku masih mencobanya Nanti, hanya satu hari Aku ingin melihat langit biru di siang hari Dan menghitung banyaknya bintang di langit malam Bersamamu Sampai lupa hari itu akan berakhir Hal ini bukan untuk di nilai Ini tentang perasaan Aku merasa aneh Aku masih mencobanya Bahkan ketika tak ada satu orangpun yang menguatkan Ketika dunia melarikan diri dari penderitaanku Bahkan ketika aku tersedu di kegelapan malam Dunia menarik tangan atas putusannya untukku Aku masih mencobanya Melupakan kecintaan dalam hati Dan terjun bebas ke jurang yang dunia berikan padaku

Hukuman

Hukuman Kita seharusnya berbicara tentang ini Tentang keserakahanmu Kekuatan kekuasaan yang gunakan untuk menghimpitku Tentang kesombongan yang membuatmu terlihat lebih dariku Tentang ambisimu untuk bahagia di atas penderitaanku Sekarang, kau mungkin sedang menikmati itu Tapi penderitaan itu tidak berguna untukku Sekarang, kau mungkin tersenyum karena peraturan konyol yang kau buat berhasil membuat aku harus mengikutinya Itu sekarang, Kau hanya sampah tak berguna tanpa kekuasaan Kau dikelilingi kebodohan hingga tak bisa berpikir dengan jernih Kau seorang yang khianat pada amanah itu Kau tak lebih dariku dari sisi manapun Kau hanya penikmat nafsu keinginan dunia Kau, harus mendapat hukuman

Kerja

Kerja Urusan perut, ah kita tak perlu banyak bicara lagi Aku lelah, mau jalan tapi tak bisa ikut jalanku Kerja, kata orang mumpung masih muda Kerja, kata orang butuh daya bagi perutnya Kerja, kata orang biar terlihat luar biasa Kerja, kata orang biar bisa sombong menggoyang ekor Ah, aku ingin tidur saja Gajiku dimakan bos yang katanya perkasa Ah, aku ingin ke hutan saja Tenagaku diperah bos yang katanya luar biasa Ah, ah, ah Aku jadi babu, diperintah sana sini Lalu aku pergi lari Kerja, kini tinggal nama Aku tidur, meninggalkan semua Uang kini tinggal sampah saja Aku tak lagi bisa terima

BUYAR

Buyar Bicara pada cahaya Lalu aku, kau Seperti padang pasir Jauh dari kata satu Ulah menolak kemapanan Alasan untuk buyar mengembara Kadang sepi, lalu lari Mampir mencoba keramaian Ah, ternyata sama saja Buyar

Pesan

Pesan Hi, apa kabarmu kini? Aku tidak berpikir untuk menyapamu lagi Aku sangat takut Sekalipun aku merasa sangat merindukanmu Aku bermimpi, semalam melihatmu Aku pasti sudah tidak dapat berpikir dengan jernih Hi, apa kau baik2 saja? Aku ingin mengucapkannya padamu Ketika aku ingin kau tahu Kemarilah, aku merasa ingin bertemu Aku pasti sangat mencintaimu Sulit mengatakan, hati ini mendesakku Hi, kau sudah makan? Aku selalu menanyakannya, Saat aku makan sendiri Hatiku pasti sangat terluka kini Harusnya kau memikirkanku Hi, selamat malam semoga mimpi indah' Aku pasti sudah gila Saat mengatakan isyarat itu padamu

Karena Perempuan

Karena Perempuan Tidak pilihan lagi Karena aku perempuan Mutlak banyak hal yang tidak bisa aku lakukan Banyak yang melihat sebelah mata Aku tidak marah karena takdir itu Tapi tidak bisakah kau tidak membedakannya? Terus saja kau sebut hal yang bisa kau lakukan Tak pernah melihat apa yang pernah kulakukan Keseimbangan macam apa ini? Sebuah pilihan yang memastikan aku yang akan dihilangkan Aku merasa bosan di tempat ini Aku seperti pecundang, Apapun yang kulakukan adalah hal kecil yang selalu pantas untuk penghinaan Karena aku perempuan Begitukah caranya kau melihat? Bahwa kau seorang penguasa dan aku adalah seorang pesuruh? Aku tidak ingin berada di sini Aku ingin pulang, Lihatlah? Kini aku diremehkan karena aku perempuan Inikah maksudMu sebuah perlindungan? Kau membuatku dalam keadaan tidak baik Kau membuatku terlihat tidak berguna

Orang Orang

Dunia ini mulai terasa mengerikan Aku mulai membenci dunia ini Penuh orang orang yang entah bagaimana aku menyebutnya Mereka tak pernah tidur Tak pernah bisa tenang dalam nafasnya Orang orang yang gila menumpuk harta Orang orang yang mencuri milik orang lain Orang orang yang merengkuh hak yang bukan miliknya Orang orang yang serakah dan haus segala hal Orang orang yang mengingkari perjanjian Orang orang yang menganggap keinginannya sebagai kebenaran Lalu aku apa? Aku hanya akan diam melihat mereka Hingga aku dipulangkan Karena orang orang tak tahu diri dan orang orang yang melewati batasannya Dunia ini tidak berjalan dengan benar

Aku Ini Apa?

Malam selalu begitu padaku Aku orang kesepian, dia menyebutku begitu Aku ini apa? Seperti syair, aku singkat dan rumit Suatu masa bahkan aku tak bisa mengerti diriku sendiri Sebenarnya, aku bahagia jadi jangan mengejekku Aku seorang penakut Hidup adalah ketidakpastian Banyak yang bilang tak punya masa depan Aku cuma tertawa Tuhan, aku ini apa?

Aku Ini Apa?

Malam selalu begitu padaku Aku orang kesepian, dia menyebutku begitu Aku ini apa? Seperti syair, aku singkat dan rumit Suatu masa bahkan aku tak bisa mengerti diriku sendiri Sebenarnya, aku bahagia jadi jangan mengejekku Aku seorang penakut Hidup adalah ketidakpastian Banyak yang bilang tak punya masa depan Aku cuma tertawa Tuhan, aku ini apa?

Ingatkan aku

Aku sangat tidak pantas diperlakukan seperti ini. Langit tidak boleh lebih tinggi dariku. Derita tak boleh lebih banyak daripada bahagiaku. Dunia tak pantas membuatku menangis. Seperti bumi, ia pantas diinjak oleh kedua kakiku.

Entah kau tahu atau tidak

Entah kau tahu atau tidak Di dunia yang menyakitkan ini Hidup bukanlah masalah besar yang harus kita perdebatkan Selama ini aku selalu berpikir, tidak ada bahagiaku tanpa menjadi diriku Namun, ketika Tuhanku tidak merestui maka aku harus menunggu Perkara cinta mari kita bicarakan berdua Setinggi apapun dan sebesar apapun cintaku kepadamu Aku tidak dapat mengatakannya padamu, entah kau tahu atau tidak Suatu hari nanti ketika kau tahu, jangan bertanya Mengapa aku begitu mencintai dirimu Di dunia ini, bertemu denganmu adalah takdir hidupku Menjadi temanmu adalah pilihan yang mau tidak mau harus aku pilih Tapi, jatuh cinta padamu adalah hal di luar kendaliku Entah kau tahu atau tidak

Entah kau tahu atau tidak

Entah kau tahu atau tidak Di dunia yang menyakitkan ini Hidup bukanlah masalah besar yang harus kita perdebatkan Selama ini aku selalu berpikir, tidak ada bahagiaku tanpa menjadi diriku Namun, ketika Tuhanku tidak merestui maka aku harus menunggu Perkara cinta mari kita bicarakan berdua Setinggi apapun dan sebesar apapun cintaku kepadamu Aku tidak dapat mengatakannya padamu, entah kau tahu atau tidak Suatu hari nanti ketika kau tahu, jangan bertanya Mengapa aku begitu mencintai dirimu Di dunia ini, bertemu denganmu adalah takdir hidupku Menjadi temanmu adalah pilihan yang mau tidak mau harus aku pilih Tapi, jatuh cinta padamu adalah hal di luar kendaliku Entah kau tahu atau tidak

GALIH & RATNA MUSICAL

Galih & Ratna Musical Entah mengapa gue gak bisa melupakan salah satu adegan saat dimana Ratna minjem buku Galih... "Kau istimewa Di dekatmu semua jadi indah Kau mempesona Di sampingmu aku bahagia" Berawal dari adegan dimana muka Galih cemang cemong kena oli rantai sepeda. Lalu Ratna tersenyum sambil membersihkan muka Galih pake sapu tangannya. Lalu saling menatap,,, Ratna: maukah kamu mengantarku pulang? Galih: naik sepeda? Ratna senyum sambil mengangguk, tapi Galih: jangan... Nanti gengsimu turun, karena aku orang biasa... Ah... Adegan yang romantis+tragis..

Catatan untuk seorang kawan

Catatan untuk seorang kawan Aku menjadi warna yang memudar Ketika waktu memberhentikan antara aku dan kau Di sini, mari kita bertemu kembali Tawaku menjadi hal yang mustahil tanpamu Seperti langit, aku selalu mendung tanpamu Kawan, akan ku katakan sesuatu padamu Pada saatnya nanti, kau akan tahu mengapa rinduku tak berujung padamu Kau akan mengerti mengapa kasihku tak terhitung lagi Kau harus tahu tentang kegundahan hatiku ini Kawanku, rinduku, nafasku, ungkapan hatiku, kesayanganku. Kini, kau akan hidup dengan orang pilihanmu Kau mungkin akan tersenyum tanpaku Dunia akan mendukungmu, kekayaan akan menaungimu Kisahku hanya akan menjadi gosip belaka Padahal kebenaran belum aku jelaskan Kawanku, senyumku, puisiku, cahaya cintaku, bahasa jiwaku, Bagaimana caranya, agar kau mengerti bahwa, Aku selalu memikirkanmu Rembulanku, keindahanku, wajahmu selalu ada dihatiku Aku memendam kasihku padamu Kawanku, cinta dan kasih sayangku

Waktuku

Waktuku Jika sampai waktuku, Sampaikanlah pada ibuku, aku baik2 saja Aku diam, tak ada yang mengajakku bicara Aku kini sendiri, tak dipeluk lagi oleh ibu Aku tidur, dan tak lagi dibangunkan ibu Aku, luka ini tak lagi ada yang menyayangi Waktuku kini sendiri, ibu Maukah kau melepaskan untuk sendiri? Jika aku sudah tidak bisa pulang, Katakanlah pada ayahku, Aku sedang berjalan sendiri kini Aku sedang mencari jawaban atas semua pertanyaanmu Aku sedang sendiri karena kerasnya hatimu Aku sedang meniti halai untuk sampai ke sana Bersabarlah, jika aku tak bisa sesuai inginmu Aku sedang termangu sendiri, Mau ku bawa kemana dosaku ini Ibu, ayah, mungkin aku tak bisa menjadi seperti inginmu Kini, aku sendiri menanggung haru Kini, aku sendiri seperti apa maumu Kecewaku hilang bersama diriku Waktuku habis,

Bulan Malapetaka

Bulan Malapetaka Aku sudah ingin berhenti dari hati ini Mengapa perasaan seakan mengutuk nurani? Cahaya bulan terang benderang menyinari malam Mana mungkin bintang2 tidak mengelilingimu Jika aku satu, apakah kau berani menatapku Wahai bulanku, sinarku, cahaya malamku, satu2nya untukku Lalu aku harus melihat dirimu di lirik ribuan bintang Menari menyuguhkan mantra dan hiasan untukmu Senyummu, bagaimana rasanya kini? Bulan yang di atas kepalaku Apakah kau anugerah atau malapetaka? Apakah kau surga atau neraka? Apakah kau nyata atau dongeng semata? Katakan padaku, bisakah semesta menerima Panah asmaraku, gejolak hatiku, panas darahku, isi fikiranku Bolehkah kita berdua mengadu pada Rabbmu?

Pengadilan

Pengadilan Apa yang sedang kau lakukan sekarang? Apa gunanya menangisi jasad yang diam kini? Perlukah penyesalan dirasakan oleh kerasnya hati itu. Akhirnya jiwa itu kau layangkan surat pemanggilan Akhirnya nestapa diantara kita kau ungkap juga Ketika keluguan menghilang diantara kita Suatu hari aku tidak akan diketahui sebagaimana benarnya Jika kau terima penjelasan dariku dalam surat ini Maka, pastilah aku tidak lagi berada di sampingmu Pastilah aku telah kau kubur dengan kerasnya hatimu Lalu seberapa adilnya ini untukku? Pengadilan inikah yang kau benarkan, Tuanku. Aku tepati janjiku untukmu, lalu kini kau mengingkari ucapanmu itu Sejarah akan menulisku sebagai bangkai yang kurangajar Tanpa hal yang aku, Tuhan, dan ketidakpercayaanmu itu Lalu, apa yang membenarkanmu atas pengadilan ini? Apa yang menjadikan kebenaran dimatamu sebagai kebenaran hakiki? Wahai Tuanku yang aku sayangi.

Antara aku, kau, Papua Indonesiaku

Antara aku, kau, Papua Indonesiaku Hanya ada dua jenis orang di dunia Yaitu orang baik dan orang jahat Begitu juga di Indonesia, negeriku Papuaku adalah hati dari Indonesia Penanda wajah dan sikap negeriku Jangan membuat rumor dan desas desus diantara kami Papuaku adalah jiwa Indonesia, negeriku Aku tidak peduli, perbedaan diantara kita Dulu, kini, dan nanti tidak akan merubah jiwa saudara kita Aku, kau, layaknya Papua sebagai belahan hati yang tak mungkin dipisah oleh ketidakbenaran kata orang lain Semoga Tuhan melindungi kita dari pendengaran buruk di luar sana Semoga kita damai hingga akhir masa

Tentang Tuhan?

Tentang Tuhan Allah Tuhanku, ampuni apa yang hendak aku tanyakan ini Aku sangat ingin tahu apa Kau merasakan apa yang aku rasakan kini Sekian lama aku mencari jawaban sendiri Aku orang biasa yang penasaran pada hidup ini dan tentangMu Aku berjanji bahwa aku sangat percaya padaMu dan akan begitu selamanya apapun yang terjadi Tapi, aku ingin tahu hal yang belum dijelaskan Hal yang belum pernah aku dengarkan sebelumnya Kau punya perasaan, bisa memberi pahala dan hukuman pada hambamu Apa kau bisa merasakan cinta? Perasaan yang ada dihatiku ini Seperti anak panah yang dilepas dan mengakar di tubuhku ini Allah, Tuhanku Kau hanya satu Tak beranak dan tak diperanakan Tapi Kau menciptakan rasa ini dihatiku Lalu, bagaimana Kau jatuh cinta? Apa sepertiku ini, siang malam meratap bahagia? Padahal aku tahu bahwa aku tidak dapat bersama dengannya Atau sakit dada, sebab aku tak Kau takdirkan hidup berdua dengannya? Tuhanku, ampuni rasa ingin tahuku Bagiku, cinta kasih adalah hal y

Lepaskan aku, hati

Lepaskan aku, hati Dia yang aku simpan dalam rahasiaku Dia yang diam diam menikamku Dia yang setiap saat menentang pikiranku Dia yang mencaci logikaku Dia menimbulkan luka padaku Dia mengacaukan instingku Dia menggoyahkan idealisku Dia membuat cinta tak asing bagiku Dia pembunuh masa depanku Malamku, sudut gelap dalam diriku Malapetaka yang kadang kurindu Bayang2 gelap disetiap langkah kakiku Aku menderita Lepaskan aku, hati

Soulmate

Soulmate Oh pagi, akankah aku menemukannya lagi hari ini? Akankah ia muncul dari panasnya sinar matahari? Jiwaku, semangatku, pelita hatiku, akankah aku menemukan dirimu yang dulu? Kau selalu mengatakan bahwa kita adalah kawan Tapi perasaan yang tidak bisa disembunyikan itu ada di hatiku Yang membuatku diam saat bersamamu Yang membuatku tak berani menatap matamu Yang membuatku gugup ketika bersentuhan denganmu Aku tidak bisa memilikimu, lalu bagaimana mungkin ini cinta Lalu jika bukan cinta, mengapa aku resah memikirkanmu Akankah aku menemukanmu yang dulu? Aku yang hanya sebuah hati yang diam sebelum bertemu denganmu Kini bergejolak tak menentu olehmu Jiwaku merasa berbeda dari jiwaku yang dulu Lalu siapakah kau itu?

Hutangku, cintaku

Hutangku, cintaku Dua orang yang bertemu malam itu, saling bertanya Siapa aku dan siapa dirimu? Mengapa kau datang dan aku harus bertemu denganmu? Lalu aku menjawabnya, Kekasihmu datang dan ucapkan selamat datang Jika kau ingin tahu mengapa aku harus bertemu denganmu, lihatlah mataku Akan aku katakan sesuatu dan dengarkanlah suara dari mataku Tujuan dari kekasih adalah membunuhku Anggaplah diriku adalah hutang pada kekasihku Bagaimanapun juga cintaku terlampau jauh menjatuhkanku Bukankah alasanku lebih gila dari kesalahanku Bukankah matahari rela tenggelam demi agar bulan terbit Itulah yang harus ku bayar demi api yang membara di dada yang orang sebut cinta Aku harus me nenggelamkan diriku ke dasar lautan untukmu Begitu mahal hutang yang harus ku bayar pada kekasihku Lalu maukah kau menolongku kini? Kekasihku, bulanku, lautan api dihatiku

Dia Tanpaku

Dia tanpaku Foto itu membakarku setiap waktu Ia menikam hatiku lebih dari yang kau tahu Mana mungkin aku tidak terluka jika melihat hal itu Orang yang kau cintai itu, membuat dukaku bertambah perih Oh,, perasaan apa yang membutakan hatiku hingga seperti ini Mungkinkah aku cemburu hingga lupa dimana posisiku Bahkan aku tak lagi bisa menahan api yang membumbung di hati Lalu dia yang mendapatkan hatimu kini Kata "jika" yang kau katakan padaku Adalah pedih yang tidak ada pengobatnya Jika matahari dan bulan bersatu, itu tidak mungkin terjadi Terpaksa berpisah karena takdir tidak bisa menuliskan keinginan hati Yang aku sayang, yang aku cinta Yang kurindukan matanya, Yang kunanti senyumannya, Keindahanku, keharumanku yang menawan Mana mungkin aku tidak resah tanpamu Ya muhibbin, mengapa Kau ciptakan dia tanpa aku sebagai pemiliknya Dukaku ini, bagaimana aku bisa menanggungnya?

Tentang Cinta, Kita, dan Tuhan

Tentang cinta, kita, dan Tuhan Kini tak lagi kesempatan untuk bicara Tentang cinta, kita, dan Tuhan yang tidak bisa diubah Haruskah kita berakhir seperti ini? Tragedi apa yang kini menyiksaku Entah bimbang akan membunuhku seusai ini Aku kalah dan menangis karena takdir Senyumku, matahariku, bahagiaku, mengapa takdir begitu kejam padaku? Awal yang kuidamkan pembawa dahaga dan air cinta kini hilang tak bersisa Jika derita ini adalah pemberian, Apa yang bisa kita lakukan selain menerima hal ini sebagai hadiah dari Tuhan? Ini adalah wujud lain dari bahagia

Kata Tuhan

Kata Tuhan Lalu aku ini manusia apa? Kecil Tak punya apa2, aku tahu Lalu aku harus melakukan apa? Kata Tuhan harus ikhtiar dan mencari apa yang ku sebut hidup itu Dan aku hanya sendiri, sekalipun aku butuh penghibur duka Aku ingin marah, mengapa Kau melakukan ini padaku? Bukankah aku selalu berdoa, lalu ini apa? Banyak pertanyaan yang harus aku temukan jawabannya. Sedang banyak diluaran sana yang mudah mendapat jawaban Lalu aku ini siapa? Lalu pada siapa aku harus mengadu? Akankah aku menunggu sendiri dan menjadi hinaan orang Lalu bagaimana mungkin aku tak marah padaMu? Ya muhibbin, katakan aku harus bagaimana?

Kata Tuhan

Kata Tuhan Lalu aku ini manusia apa? Kecil Tak punya apa2, aku tahu Lalu aku harus melakukan apa? Kata Tuhan harus ikhtiar dan mencari apa yang ku sebut hidup itu Dan aku hanya sendiri, sekalipun aku butuh penghibur duka Aku ingin marah, mengapa Kau melakukan ini padaku? Bukankah aku selalu berdoa, lalu ini apa? Banyak pertanyaan yang harus aku temukan jawabannya. Sedang banyak diluaran sana yang mudah mendapat jawaban Lalu aku ini siapa? Lalu pada siapa aku harus mengadu? Akankah aku menunggu sendiri dan menjadi hinaan orang Lalu bagaimana mungkin aku tak marah padaMu? Ya muhibbin, katakan aku harus bagaimana?

Ketika Angin, Matahari, dan Hujan Bertemu

Jika cinta adalah angin yang berhembus, mana mungkin ia akan membawa malapetaka Sekalipun dengan kencang menerpa, dia akan membawa cinta Lalu apa yang akan kau rasakan kini? Jika cinta adalah matahari yang menyinari bumi, mana mungkin akan menyakiti Sekalipun panas menerpa diri, pastilah itu panas dari cinta yang membara Lalu apa yang aku rasakan kini? Jika cinta adalah hujan yang membasahi tanah, mana mungkin ia akan menghancurkan Sekalipun ia menghujani bumi, pastilah itu cinta yang deras mengaliri tanah Lalu apa yang kita rasakan kini? Hatiku ini menyimpan nurani, agar kau tetap mencintai Tidak memutus doa doa untuk menaungi hati yang bergelora setiap waktu Aku akan menangis jika kau menangis dalam hati Ya muhibbin, selamatkan kami dari cinta yang dahsyat ini Jika Kau menciptakan cinta sehebat ini, pasti ada pengobat dari luka ini Lalu apa yang akan Kau rasakan kini?

Bahasa

Bahasa Dia seperti raga yang indah mengelilingi jiwa Purnama merah bersenandung ria Aku diam tak berbahasa, menunggu cinta Apa yang harus aku katakan, jika aku  tak bisa menghindar darinya? Malam, kasihani aku dan peluklah aku Katakan bahasa2 indah ini padanya Bahwa dia adalah irama dalam jiwa, lantunan tasbih dunia, dan penghilang derita Apa yang akan dikatakan dunia, ketika aku jatuh cinta? Kecuali bahasa yang meluluhkan jiwa

Sepertiku: penyair kere

Penyair kere Aku tahu, aku sadar, aku belum bisa seperti inginmu Aku bukan gadis cantik yang haus dengan pujian Aku juga tak cerdas seperti apa katamu Aku tak perlu menjelaskan betapa tidak benarnya perkataanmu Bukankah kau lebih paham tentang diriku daripada aku? Siapa aku ini? Aku hanya menggerakkan kakiku di jalan kebenaran yang kadang di caci orang Aku hanya memandang ke satu arah, kemana mimpiku berada Aku bebas mengendalikan hatiku kemana ia akan lari Aku tidak menyesali kenyataan bahwa kini aku hanya seorang penyair kere Aku terima dan aku bahagia Dimana salah diriku, jika usahaku belum direstui Tuhanku Tuhanku lebih tahu apa yang aku butuhkan Hanya kalimat indah dari surga yang kini aku sembahkan Seperti purnama yang diam2 menerangi kegelapan Tak dipandang, tapi sungguh indah menawan Ya muhibbin, sungguh kelana diriku Tak punya harta lagi tahta Namun cinta bertaburan di dada Menghiasi hati hati keruh tak bernyawa

Jauh Kawanku

Jauh Kawanku Yang ku simpan dalam hati Yang ku puji ramah senyumnya Yang mengingatkanku pada mimpi Yang diam2 ku rindu suaranya Yang membuatku ingin melihatnya Yang jauh di sana, dan aku disini Yang kadang bilang rindu Yang kadang ingin menyapaku Yang kadang ingin melepas rindu Yang kadang ingin mengulang masa lalu Kawanku, pengingatku, pelipur laraku, cahaya di kegelapan mataku. Ku doakan kau sehat selalu, Hidupmu akan di kelilingi kebaikan seperti hatimu Kemudahan selalu mengikuti langkah kakimu Mimpimu yang akan terus bersinar seperti bulan itu Dan satu lagi, tentu Allah akan selalu menjaga hatimu Kawanku yang jauh

Mata Itu

Mata itu Apa yang sedang menimpaku kali ini Aku tidak bisa melupakan mata itu Sinarnya menusuk relung hatiku Aku jatuh muhibbin, kemana kubawa lari perasaan ini Apa yang bisa dilakukan untuk meredam asmara yang bergejolak ini? Pandangan itu, membuatku berapi api menjalani takdirMu Mata itu seperti kawanan merpati yang indah mempesonaku Lalu menundukkan kepalaku pada sang kekasih Katakan, dimana salahku jika aku menginginkannya? Panas membakarku, melelehkan dinginnya ego hatiku ini Mataku redup diam tak berdaya menatapnya Aku kalah,

Biar saja

Biar saja Aku akan mati entah dengan cara apa Aku biarkan itu terjadi, apapun itu Jika kau tanya hal terindah itu apa? Apakah ayah yg setiap hari mengutukmu, meremehkanmu, menghinamu? Mungkin itu benar Aku sudah tidak bisa menyembunyikan hal itu Atau mengatakan bahwa dia sangat menyayangiku

Bolehkah?

Bolehkah? Dalam tidur aku memimpikannya Dia seperti bulan, cahaya kebahagiaanku Dia jauh dariku, tapi aku sangat ingin memilikinya Ketenanganku, rinduku, mawarku, harum bungaku, kenapa kau menyiksaku Mengapa begitu sulit untukku bersamamu, duduk berdua berbicara Ya muhibbin, apa yang harus kujelaskan nanti? Mengapa Kau harus mengujiku dengan perasaan ini? Hatiku, jantungku, nafasku berteriak meminta hidupnya bersamaku Sedang Engkau tahu tentang ketidakmungkinan ini Dia kau jadikan milik orang lain, yang membuatku harus menerimanya Bolehkah, aku meminta dia untukku? Bolehkah, aku meminta itu dariMu? Bolehkah? Ya muhibbin, apakah hatiku sekuat keinginananMu? Takdir membuatku menangis setiap malam, memikirkannya Bagaimana aku bisa marah padaMu, ya Rabbku Sedang Kau mengujiku dengan cintaMu Lalu bagaimana dengan dia? Dia rembulanku, bintangku, cintaku, penguasa segenap hatiku. Bagaimana aku hidup dengan perasaan ini? Bagaimana aku bisa hidup menderita jika Kau berikan

Benda langit

Benda langit Entah aku harus memulainya dari mana Malam tadi, ketika aku mendengar suara pesawat sejenis tempur di atas atap rumah Aku keluar  dan melihat, kupikir ia hampir jatuh dan menghantam atap rumah Ia mengelilingi langit atas rumah dengan sempoyongan Aku, bapak, ibu, dan adikku, serta orang2 berhamburan keluar Lalu pesawat itu melempar beberapa kaos lalu pergi jauh ke langit Tak berselang lama, kami masih di luar rumah karena tercengang Tiba2 sebuah benda jatuh keras menghantam tanah, tepatnya di depan sebuah rumah samping rumahku Benda itu meledak sangat keras Lalu kami berlarian melihatnya, bapak terutama Aku berpikir itu adalah pesawat tempur yang tadi hampir jatuh Namun ternyata bukan, itu adalah sebuah mobil, iya sebuah mobil keluarga Kami pun ingin menolongnya, tapi tidak ada siapapun di dalamnya Lalu mobil kedua pun jatuh menghantam tempat yang sama Banyak orang berteriak dan ketakutan Entah dari mana jatuhnya mobil2 itu, apakah langit? Seketika itu kami

Bersamamu

Bersamamu Aku sedang berpikir jika Kau tidak mendengarku Maafkanlah dan ampunkanlah aku Diriku ini seorang diri, dan harus menanggung jalan darimu dan menanggung mulut2 orang Itu sangat menyedihkan, bukan karena Kau Karena aku berpikir, aku sadar, aku bersalah, tapi entah salahku dimana? Sabarku sejauh samudra, ikhlas ku coba seluas semesta. Ketika aku bersiap menghadapi semua diriku sendiri Apakah mereka bisa bersiap menerima sepertiku Atau mereka akan mengecam dan menyalahkanku, sedang aku mengikuti ajaranMu untuk tetap berusaha Tuhanku, pelaksana dunia, pemimpin alam semesta, tidakkah aku kurang memujaMu? Sedang aku gadis kecil yang menangis setiap malam mengadu padamu Apa yang terjadi padaku dan apa yang aku lalui, adalah hal yang aku usahakan dan Kau restui itu Jika kadang aku marah, apakah boleh? Tuhanku, kehidupanku, kematianku, katakan aku harus bagaimana? Jika aku ingin bersamaMu

Restu Kecintaanku

Restu Aku sangat mengerti, aku gadis kecil di bumi Aku tak minta sesuatu yang berlebih Hanya beberapa belas kasihanMu untuk orang tuaku Aku ini menderita, setiap waktu aku memikirkannya Pelitaku, Surgaku, aku sangat menyayangi mereka Usiaku tak lagi muda, namun aku tak kunjung membahagiakan mereka Derita mereka sebabku tak terhitung jumlahnya Rabbku, penguasa hidupku, kasihanilah aku Buatlah aku mapan dunia dan akhiratku Bantulah aku mengabulkan segala permintaan kecintaanku orang tuaku Buatlah aku menjadi penjaga hati dari derita derita mereka Dan buatlah aku pelindung dan pelipur dari setiap lara yang mengancam mereka RestuMu untukku hidupku mencari ridhoMu

Ya Muhibbin

Ya Muhibbin, Haruskah Berakhir Langit tidak ingin ku sentuh, lalu aku harus bagaimana? Bunga yang ku harap merekah, haruskah ia jatuh ke bumi? Baru saja aku bahagia, kasihku Hatiku, nafasku, hidupku, bagaimana aku menjelaskannya pada dunia? Pada siapa aku harus mengeluh dan mengadu, jika ternyata Tuhanku yang memberikan penderitaan ini padaku? Bungaku, harumku, duniaku, semestaku, kerinduanku hampir putus asa Ya muhibbin, aku jatuh cinta Jika ini dosa, lalu siapa yang akan selamat dari api cinta yang membara membakarku Bara itu menguasai seluruh diriku, menenggelamkanku pada sakit yang luar biasa Hingga aku hampir hampir tak bisa mengendalikannya Bulanku, bintangku, kejoraku, cahayaku, suara hatiku menggetarkan seisi langit tujuh Aku seorang yang teguh hampir jatuh oleh pandanganmu Hatiku hampa merajuk menginginkan dirimu Tuhanku, Rabbku, Penguasa Hidupku, biarkanlah cintaku berlabuh Dia adalah pelita hatiku, yang terang benderang menyinari kegelapan hidupku Bagaimana m

Kontak Mata

Kontak Mata Lalu aku bersandar pada sebuah bahu malam itu Takutku kehilangan apa yang aku miliki Aku tidak berharap kau mengerti ini semua Adalah sebuah kesalahan yang entah di mulai sejak kapan Lihatlah ke dalam mata ini, banyak hal yang tidak bisa aku sembunyikan darimu Kita selalu mengatakan, bahwa kita adalah teman Di matamu dan hatiku cinta tak dapat disembunyikan Lalu kita tak bisa berjalan beriringan, luka merambat lalu menyiksa Tidak ada harapan untuk cinta diantara kita, kecuali masalah Bukan salahku atau salahmu, ini hanya soal waktu dan takdir Duduklah, kita jangan menangis karena itu tidak akan membuat kita bersatu Tuhan tidak merestui jalan yang kita rasakan Biarlah lara ini ada, biarlah begitu Tuhan Maha Mengetahui, aku meminta hal yang tidak diijinkan Namun cinta ini tetap ada antara aku dan kau dalam diam

Pertama Bertemu

Di lorong sekolah kita pernah berpapasan Kau ingat, kita tak saling kenal Namun terlihat saling melirik Dan aku berbohong pura pura mengabaikanmu Sepertinya kita punya hal yang belum terselesaikan hingga detik ini Dulu kita seperti sepasang sepatu, bersama namun tak bisa bersatu Dan kini seperti siang dan malam, jangankan bersatu, bertemu pun tidak mungkin Tentang hati, aku masih menyimpannya untukkmu Sepanjang ini, lukaku belum juga sembuh tanpamu Kita tetap diam, seakan akan kita saling mengabaikan Tak sadar, hati kecil ini terluka parah dan berdarah dalam Hal yang tidak bisa kita selesaikan berdua Aku menangis, karena permulaan yang kita lalui tidaklah mudah Dan kini menguap meninggalkan bekas luka Kau berdua, dan biarlah begitu

Jalan

Semalam, iya aku ingat semalam Aku keluar di pagi hari yang gelap Sebelumnya tidak terlintas apapun diotakku Sampai aku di suatu jalan depan rumah Entah aku takjub atau sangat terkejut Hamparan beberapa gunung yang ku lihat sangat nyata Ada yang kecil, besar, tinggi, rendah, dan lebar dengan cerutunya Tak habis pikir sepanjang itu melihatnya terus Tapi ada satu yang sangat menarik dari itu Sebuah tangga menuju puncak sebuah.piramida Ku sebut ia seperti piramid yang ada di Arab, atau bisa terlihat di mataku seperti piramida suku maya Aku melihat puncaknya nyata di depan mata Ini bukanlah hal yang biasa bagiku Berpuluh tahun aku hidup di sini Baru.pagi ini aku tahu tentang hal ini

Gila harta

Sungguh aku tak sudi mengenalmu lagi Aku ingin marah rasanya percuma saja Untuk orang yang tak kenal saudara untuk apa Yang dulu makan bersama, tidur bersama, dan bermain bersama Aku tak dapat terima perlakuanmu padaku saat ini Soal harta, aku sudah habis pikir apa yang ada di otakmu Kau berbeda dari saudara yang ku kenal dulu Saudaraku bukan orang serakah yang tega2nya mencuri bagian saudaranya sendiri Bukan orang yang dengan gagahnya menganggap kebenaran sesuai keinginanannya Kau bukan saudaraku Apapun kini yang kulakukan, silakan Aku tak sudi punya saudara sepertimu Kadang aku kecewa kenapa dulu aku menganggapmu sebagai saudara Duh... Bapa, ibu lihatlah kini anakmu menjadi murka yang gila harta yang kau tinggalkan! Duh... Bapa, ibu lihatlah kini anakmu seperti pencuri pemakan hati saudaranya Lalu apa yang kini harus aku lakukan??? Ah... Biarlah Tuhan yang tentukan

Gila harta

Sungguh aku tak sudi mengenalmu lagi Aku ingin marah rasanya percuma saja Untuk orang yang tak kenal saudara untuk apa Yang dulu makan bersama, tidur bersama, dan bermain bersama Aku tak dapat terima perlakuanmu padaku saat ini Soal harta, aku sudah habis pikir apa yang ada di otakmu Kau berbeda dari saudara yang ku kenal dulu Saudaraku bukan orang serakah yang tega2nya mencuri bagian saudaranya sendiri Bukan orang yang dengan gagahnya menganggap kebenaran sesuai keinginanannya Kau bukan saudaraku Apapun kini yang kulakukan, silakan Aku tak sudi punya saudara sepertimu Kadang aku kecewa kenapa dulu aku menganggapmu sebagai saudara Duh... Bapa, ibu lihatlah kini anakmu menjadi murka yang gila harta yang kau tinggalkan! Duh... Bapa, ibu lihatlah kini anakmu seperti pencuri pemakan hati saudaranya Lalu apa yang kini harus aku lakukan??? Ah... Biarlah Tuhan yang tentukan

Dan aku tidak tahu

Entah berapa banyak aku mencintaimu Rasanya sudah lama sejak awal bertemu Setiap kali yang kau lakukan, aku selalu memperhatikanmu Kemana kau berjalan, apa yang kau lakukan, aku ingin selalu ada Kita tak ramah, tak sering sapa, namun lebih sering bertentangan Lihatlah ke arahku sekali saja Tidak akan ada harapan untuk berjalan beriringan, aku tahu Dari jauh pun tidak apa bagiku Tidak bersama, bukan berarti aku tak bisa mencintaimu Soal hati, aku hanya ingin berbicara denganmu Jika kesempatan itu ada, akan aku katakan semua Siapa yang membuatku tersenyum dalam keheningan Tentang puisi yang kau baca, karena siapa ia tercipta Dan siapa yang membuat matahari di atas kepalaku Entah berapa banyak aku mencintaimu Sekalipun ketakutan itu ada,

APA DAN APA

APA APA APA APA apa apa apa kata orang kata orang kata orang hendak mati hendak mati hendak mati lalu apa lalu apa lalu apa tolong tolong tolong lihat lihat lihat bagaimana akhirnya

Too Young to Worry

Terlalu Muda untuk Khawatir Kau perlu tahu umurku sekarang baru 22 tahun Aku tidak mau tua sebelum waktunya Jika kau sadar, kekhawatiran dan masalah tak akan ada habisnya di dunia ini Tak perlu berpikir terlalu keras dan mengganggu diri sendiri Hanya perlu berusaha dan memikirkan hal-hal yang membahagiakan, sekalipun luka mengintai Sakit itu biasa dan buatlah sebiasa mungkin sampai tidak akan ada pilihan selain bahagia Memori dengan segenap rasanya pernah dirasakan, jangan khawatir Jangan khawatir,

JIKA MALU

Jika Malu Aku tidak pernah berpikir ataupun sadar untuk dihidupkan di sini Apapun alasannya, aku tidak pernah merasa membuat perjanjian kehidupan dengan Tuhan Sekalipun pada kenyataannya begitu, mungkin aku tidak sadar Dan maafkan, karena aku memang benar-benar tidak tahu Aku akan bertanya pada Tuhan Jika malu, katakan saja kita tidak saling mengenal Anggap saja aku sudah tidak ada di sini, bilang saja aku main ke bulan lalu jatuh dan menghilang ditiup angin Jika malu, pikirkan saja bahwa aku gadis goblok yang tidak bisa diatur dan pantas mati Anggap saja aku tidak mengikuti kata keluarga yang kupikir selamanya benar ini Jika malu, katakan saja padaku, aku akan menghilang secepatnya tanpa harus kau mencari alasan kepergianku Tanpa harus kau menanggung malu sepanjang aku ada dan bahkan ketika aku menghilang Maafkan, karena aku hanya bisa berusaha tanpa bisa menulis jalan hidup seperti yang Tuhan lakukan Aku menyesal menjadi bagian yang memalukanmu Karena ketidakmampuanku d

BLOG SAHABATKU

Blog adalah Sahabaku Dulu aku tak berencana menulis sebuah hal di blog Aku berpikir aku hanyalah gadis goblok dengan segala yang menimpanya Aku tidak pandai menulis dan membuat agar blogku terlihat keren dan diperhitungkan oleh orang bahwa aku tak segoblok itu. Namun aku sadar, aku minta maaf padamu blog karena sekarang kau harus menjadi temanku. Suka, duka, bahagia, senyuman, tangisan, dan apapun itu aku akan sering mengatakannya padamu Percayalah aku masih waras, sekalipun agak goblok. Aku merasa aku kadang membutuhkan tempat yang dapat mendengarkan aku. Tempat yang bisa untukku bercerita tentang kebahagiaan ataupun penderitaan yang terjadi padaku Tempat yang bahkan tak orang lain lakukan untukku Dan salahku, aku tidak akan mengharapkan orang lain lagi. Maaf jika terkadang aku menangis dihadapanmu, Itu adalah hal yang tak pernah aku lakukan dihadapan orang, aku merasa orang tak bisa menerimaku begitu Sebagaimana sifatnya, aku sadar bahwa hanya kabar yang membahagiakannya

HOMES

Rumah... Dari dulu aku berpikir bahwa rumah adalah hal yang sangat indah. Namun terkadang, aku merasa menjadi sebuah benalu yang sekarat. Kau mungkin akan bertanya,,, Kenapa? Bukankah rumah adalah tempat yang bisa menerimaku apa adanya? Bukankah rumah adalah tempat ramah dalam berterus terang? Ya,,, mungkin kau pikir begitu, dulu akupun berpikir begitu. Tapi terkadang berpikir bahwa aku tidak diterima baik di rumah. Bukan tanpa sebab aku berpikir seperti itu, tapi rumah membuatku merasa begitu. Terkadang aku berpikir, sangat ironis bagiku. Sebagai orang yang selama hidupnya berjuang agar ia dapat merasakan bahagia di rumah, Ini adalah luka berat, yang bahkan aku tak pernah berpikir apa yang bisa menyembuhkan luka ini. Aku selalu menyemangati hidupku ini sendiri, aku hanya berjuang agar memiliki alasan untuk hidup lebih lama lagi. Namun, terkadang bahkan rumah tidak membuatku merasa bisa untuk aku jadikan alasan. Lalu, apalagi  yang harus kupikirkan? Aku ingin berakhir, t

KELUHAN YANG DIAM

Keluhan yang Diam Aku tidak akan mengatakan bahwa hidup ini akan indah selamanya. Tapi hidup ini juga tak selamanya akan pedih. Kata Tuhan, itu agar terjadi keseimbangan yang adil di dunia. Tentang keluhan, aku yakin setiap orang punya. Akan menjadi hal yang aneh jika, kau mengeluh tentang hidup orang lain bukan dirimu sendiri. Jika kau benar-benar muak padaku, tentang semua ini. Bukankah kau seharusnya memikirkan betapa aku lebih muak dari apa yang kau pikirkan. Kau harusnya berpikir, hatiku ini penuh luka. Bukan karena aku tidak pernah mengeluh, bukan berarti aku tidak punya hal itu. Aku hanya berusaha, agar tidak terlihat sangat menyedihkan bagiku. Tak seperti kau, aku tak punya penyemangat saat aku terluka. Aku hanya takut jika aku kehilangan diriku. Hanya hatiku yang akan menangis, tanpa perlu mata ini menitikan air mata kesedihan. Aku merasa seperti bintang di langit, bahkan jika ia jatuh dari ketinggian, orang hanya akan melihat keindahannya, tanpa tahu ia akan ter

DULUKU SEKARANG

Banyak hal dari masa laluku tapi hanya sedikit yang bahkan mencoba ikut dalam masa depanku ini. Hal yang tidak dapat dikatakan jika aku ungkapkan pada orang lain. Mereka tidak akan bisa menerima apa yang aku katakan, dan aku berusaha agar tidak menyakiti semua orang. Jika kau mengira hal ini, adalah hal yang baru aku rasakan, kau salah. Aku merasakan hal ini sejak saat aku mengenal 3+5, dan sampai sekarang saat hal itu datang lagi menghampiri aku, aku merasa dejavu pada masa laluku. Jika aku ungkapkan padamu, apa kau tidak akan menghardikku? Maukah kau menerima aku? Beberapa pertanyaan yang semakin lama semakin membuatku tidak bisa mengungkapkannya dan hanya menyimpannya sendiri. Kau tahu, menyimpan hal ini bukanlah perkara mudah. Kupikir ini sudah belasan tahun yang lalu, kala pertama kali aku mengalami hal ini. Sebuah hal yang membuatku bingung, dan sulit mencari jawaban yang hingga kini tak ku dapat. Menahannya hingga saat ini, membuatku menjadi orang yang aneh dan tidak berani men

DULUKU SEKARANG

Banyak hal dari masa laluku tapi hanya sedikit yang bahkan mencoba ikut dalam masa depanku ini. Hal yang tidak dapat dikatakan jika aku ungkapkan pada orang lain. Mereka tidak akan bisa menerima apa yang aku katakan, dan aku berusaha agar tidak menyakiti semua orang. Jika kau mengira hal ini, adalah hal yang baru aku rasakan, kau salah. Aku merasakan hal ini sejak saat aku mengenal 3+5, dan sampai sekarang saat hal itu datang lagi menghampiri aku, aku merasa dejavu pada masa laluku. Jika aku ungkapkan padamu, apa kau tidak akan menghardikku? Maukah kau menerima aku? Beberapa pertanyaan yang semakin lama semakin membuatku tidak bisa mengungkapkannya dan hanya menyimpannya sendiri. Kau tahu, menyimpan hal ini bukanlah perkara mudah. Kupikir ini sudah belasan tahun yang lalu, kala pertama kali aku mengalami hal ini. Sebuah hal yang membuatku bingung, dan sulit mencari jawaban yang hingga kini tak ku dapat. Menahannya hingga saat ini, membuatku menjadi orang yang aneh dan tidak berani men

Biarkan Aku Marah

Ketika aku berpikir aku merasa bising Aku ingin marah, tapi tak boleh itu kataNya Aku ingin menangis, tapi tak boleh itu kataNya Aku tak boleh apa apa, membuatku menangis Bolehkah aku minta